Lebih Dari 900 Buyers Hadiri Pameran JIFFINA 2019

WARTA JOGJA | BANTUL – Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) keempat, hari ini Rabu (13/3/2019) resmi dibuka hingga tanggal 16 Maret 2019 bertempat di Jogja Expo Center (JEC).

Ketua Committee Jiffina 2019 Endro Wardoyo mengakui memasuki tahun ke empat banyak lika liku yang dihadapi, bermula dari merasa mahalnya membuat pameran, maka para pengrajin menggagas pameran sendiri mulai dari mengorganizer sampai mengisi pameran tersebut. “Agar bisa dimanfaatkan oleh UKM, jadi pameran tidak hanya untuk pengusaha besar saja.” ujarnya.

Sedangkan untuk progres perkembangan pameran selama 3 tahun ini dikatakan Endro mengalami peningkatan, mulai dari menggunakan 1,5 hall. “Dan sekarang semua hall di JEC dipakai untuk pameran,” katanya.

Silahkan Baca  PELAKU PENIPUAN BERKEDOK PEGAWAI DEALER DIRINGKUS SATRESKRIM POLSEK PLAYEN

Dan yang mengikuti pameran dari waktu ke waktu sambung Endro mengalami peningkatan. “Ditandai tahun ini sebanyak 910 orang buyers dari 50 negara mendaftar dalam acara ini,” tambahnya.

Sedangkan yang menjadi unggulan dalam JIFFINA keempat kali ini adalah visit factory dan hal itu tidak ada ditempat lain. “Nanti para buyers akan kami antar ke lokasi agar bisa melihat langsung proses pembuatan dan lain sebagainya,” katanya.

Gubernur DIY melalui Sekda Pemda DIY, Gatot Saptadi menyampaikan aspresiasi yang tinggi atas diselenggarakannya JIFFINA kali ini. “Semoga pameran ini dapat berjalan dengan baik dan ada peningkatan penjualan pada pameran kali ini,” katanya.

Dengan diadakan pameran ini merupakan wadah promosi bagi para pengrajin. “Pameran ini dapat menjadi ajang promosi bagi para pelaku usaha untuk memasarkan produk-produknya, dan memperoleh nilai jual,” ucapnya.

Silahkan Baca  Event Akbar Temu Kangen dengan SBY di Jogja,Supriani Bawa 1.200 Srikandi Partai Demokrat Gunungkidul

Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, Gati Wibawaningsih, S.Teks, M.A pada kesempatan ini mewakili Menteri Perindustrian RI mengungkapkan pasar furniture di Indonesia sangat diminati negara lain. “Dibuktikan bertumbuhnya produk domestik bruto (PDB) dari tahun 2014 hingga tahun 2019,” terangnya.

Ditambahkan Gati, terdapat sepuluh prioritas nasional untuk making Indonesia 4.0, diantaranya perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, akomodasi standar sustainability, pemberdayaan UMKM, membangun infrastruktur digital nasional.

“Menarik investasi asing, peningkatan kualitas SDM, pembentukan ekosistem inovasi, menerapkan insentif investasi teknologi, dan harmonisasi aturan dan kebijakan,” pungkasnya. (WJ-003)

Penulis

Silahkan Baca  Buku Kunci Sukses Penyuluh Agama Diserahkan Ke Dirjen Bimas Islam RI
Author: redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *