Rode Peringati 100 Hari Wafatnya Muhammad Yamin dan Launching Buku
WARTA JOGJA | YOGYAKARTA – Rumah pergerakan Rode 610 Yogyakarta menggelar peringatan 100 hari wafatnya Muhammad Yamin dan meluncurkan sebuah buku berjudul Bergerak Sampai Akhir mengenang Muhammad Yamin 1965-2019, Minggu (30/6/2019) di Rumah pergerakan Rode, Jalan Sultan Agung, Gang Rode MG II/610, Yogyakarta.
Selain keluarga Muhammad Yamin, hadir pada kesempatan itu para mantan aktivis yang sempat bernaung di rumah pergerakan Rode bersama Muhammad Yamin.
Dalam sambutan keluarga, Yuni Satia Rahayu, tidak banyak berkata-kata, dia hanya mengingat sosok suaminya itu yang selalu mendukung karirnya dan keluarga.
“Muhammad Yamin adalah orang yang sangat mendukung saya dalam berpolitik, mulai saya disuruh menjadi Wakil Bupati Sleman, hingga terakhir saya maju menjadi calon legislatif tahun ini,” ujarnya sambil berkaca-kaca.
Tapi ditengah kesedihannya, Yuni juga menyadari bahwa kehidupan harus terus berjalan, dia harus membesarkan kedua anaknya seorang diri saat ini. “Sekarang kami dirumah hanya tinggal bertiga, saya dan kedua anak saya Billy dan Nadine,” katanya.
Karena dimata keluarga, Muhammad Yamin merupakan sosok yang sangat kebapakan dan ‘ngemong’ karena itulah, keluarga, sahabat, dan kerabat sangat merasa kehilangan saat Yamin dipanggil sang kuasa yang dirasa mendadak itu.
Sementara itu, dalam buku terbitan Rode Press yang dieditori oleh Imran Hasibuan dan Eddy Suprapto ini berisikan testimoni kenangan teman-teman Muhammad Yamin bersama dirinya, seperti Ifdhal Kasim, Aris Santoso, Isti Nugroho, Damaria Pakpahan, Afnan Malay, Denny JA, Priyambudi Sulistiyanto, Nezar Patria, Dedy Mawardi, dan masih ada beberapa tokoh aktivis tahun 80an lainnya.
Diungkapkan Supriyanto, Panitia acara ini, sosok Muhammad Yamin merupakan sosok seorang patriotik dan dia satu-satunya aktivis termuda yang pernah menjadi anggota DPR RI pada tahun 1999. “Untuk itu sangat penting bagi kami sosok Yamin, maka kami membukukan kisahnya,” katanya.
Buku ini, lanjut Antok memang diniatkan sebagai penawar rindu terhadap sosok Muhammad Yamin sekalian sebagai cermin bagi para aktivis gerakan mahasiswa 1980an dan gerakan sosial 1990an. “Gagasan awal menerbitkan buku ini datang dari Istri Almarhum, sekitar satu minggu setelah hari wafatnya, dan kebetulan beberapa kawan Bung Yamin juga punya gagasan serupa,” tambahnya.
Dalam buku cetakan pertama setebal 291 halaman ini juga terdapat kata pengantar dari Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang menuliskan Manusia Berusaha, Tuhan Menentukan.
Seperti diketahui sebelumnya, Muhammad Yamin yang merupakan Wakil Direktur TKN Jokowi sekaligus Ketua BPN Pusat Seknas Jokowi ini meninggal dunia pada tanggal 22 Maret 2019 ditengah masa kampanye, jelang Pemilu di Majalengka, Jawa Barat, Yamin meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak. (WJ-003)