Inovasi dalam Pembelajaran Menuju Kecakapan Abad 21

WARTA JOGJA | BANTUL – Meraih sukses besar dimulai dari mimpi besar, untuk meraih sukses yang gemilang, hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Bantul Drs. Isdarmoko, M.Pd. M.Mpar pada pembukaan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah untuk SMA/MA Kabupaten Bantul tahun 2019/2020, Selasa (27/8/2019) di Museum History of Java Jalan Parangtritis Km 5,5 Bantul.

Selain evaluasi program sebelumnya, penyusunan program tahun 2019/2020 , dan pembinaan dari Kepala Balai, agenda yang lainnya adalah memberikan penyuluhan tentang inovasi dalam pembelajaran menuju kecakapan abad 21.

“Kepada para Kepala Sekolah dan perwakilannya yang hadir di siang hari ini, dimana salah satunya adalah model pengembangan konsep Outdoor Learning Kunjungan Museum, Gunung, Pantai, Taman dan sebagainya,” ujar Isdarmoko.

Silahkan Baca  MT Darul Wazri Sewon Ikuti Pembinaan SDM Majlis Ta'lim yang Helat Bidang Penaiszawa Kakanwil Kemenag DIY

Pada kesempatan tersebut juga diperkenalkan Museum History of Java (HOJ), yang merupakan museum modern yang berkonsep digital IT, serta memiliki cerita perjalanan bangsa ini 2,5 juta tahun yang lalu, dimana didalam museum ditata apik mulai dari letak ligthing, interior dekorasi, suasana yang menyenangkan ditambah dengan suatu film sejarah layar lebar yang menarik sehingga membuat para anak didik lebih paham.

Tak ketinggalan dihadirkan pula benda-benda, binatang dan manusia purba masa lalu ke hadapan para pengunjung secara 3 Dimensi dengan Sound Effect.

“Ini merupakan Museum pertama di Jogja yang dapat mendigitalisasi sejarah, suatu terobosan yang luar biasa dan sangat layak untuk diapresiasi oleh para pendidik dan seluruh siswa siswi untuk pembelajaran materi Outdoor Learning yang cukup menarik,” pungkas Isdarmoko.

Silahkan Baca  Rustam, Penyuluh Agama dan Tokoh Agama Pantau Penyembelehan Hewan Qurban

Dalam kesempatan Raker MKKS itu, Yulianto Manajer Pengembangan dan Penelitian dari Holding d’Topeng Kingdom Grup juga menyampaikan tentang adanya Festival Dakon yang akan dihelat mulai tanggal 16 November- 24 November 2019 di Little Malioboro, Museum HOJ atau lebih dikenal dengan Louvre Van Java karena unik bentuk museumnya yang mirip Piramyd tersebut.

“Bagi yang membeli tiket Museum saat itu dapat mengisi Formulir Pendaftaran keikutsertaan Festival Dakon untuk segala usia, untuk perorangan, grup maupun keluarga dengan memperebutkan Piala Bupati dan berhadiah jutaan rupiah,” katanya.

Koordinator Operasional Museum HOJ Agung D.J menambahkan, pada hakekatnya Dakon merupakan permainan jaman dulu yang sangat kental filosofinya yang perlu dilestarikan sehingga anak-anak di jaman millenial ini tidak melupakan permainan tradisional tersebut begitu saja.

Silahkan Baca  IPNU dan IPNU PAC Sewon gelar MAKESTA gandeng Polsek, MWC NU dan PC IPNU

Sementara itu Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Bantul, Drs Suhirman,M.Pd, mengungkapkan, Museum History Of Java sebagai Museum yang wajib dikunjungi oleh semua sekolah se Kabupaten Bantul .

Ketua MKKS SMA/MA Kabupaten Bantul, Drs Kabul Mulyana, M.Pd menyebutkan betapa pentingnya sebuah museum sebagai pebelajaran awal nilai-nilai budaya yang paling dasar, museum sebagai satu peradaban citra suatu bangsa yang adiluhung. “Sangat tepat membawa semua anak didik kita ke Museum HOJ ini. Sangat disayangkan Bantul punya Ikon yang luar biasa ini jika tidak sempat dikunjungi,” tutupnya. (WJ-003)

Penulis

Author: redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *