WARTA JOGJA | YOGYAKARTA –Dalam mempererat persaudaraan antar putra putri daerah asli Gunungkidul yang tersebar di seluruh Indonesia,Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) mengadakan sarasehan nasional, di Ballroom Hotel UNY.
IKG dari beberapa provinsi sepakat mengadakan sarasehan nasional guna membentuk IKG Nasional,untuk menghubungkan seluruh putra daerah yang berada di seluruh penjuru nusantara.
Sarasehan dilakukan dengan menghadirkan 12 perwakilan IKG dari berbagai wilayah diantaranya Propinsi DIY, Jabodetabek, Kepri, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Papua, Riau dan Bengkulu.
Edi Sukirman, Ketua IKG Jabodetabek menjelaskan, tema yang diambil dalam acara sarasehan kali ini Bersatu dan Maju Bersama IKG Nasional.
“Kami disini berkumpul dengan menyatukan misi untuk bersinergi membangun Gunungkidul. IKG Nasional kita dirikan beranggotakan perwakilan dari 34 propinsi se Indonesia. Kita perkirakan tidak kurang dari 5 juta orang asal Gunungkidul tersebar di seluruh Indonesia,” jelas Edi Sukirman.
Edi menambahkan, sumbangsih IKG sudah banyak terealisasi lewat bantuan bencana alam, sosial maupun pendidikan. Anggota IKG menurutnya, terdiri dari berbagai latar belakang, mulai dari pedagang, pengusaha, pengacara, akademisi maupun cendekiawan.
“Meski kami berbeda-beda latar belakang, hal itu tidak menjadi kendala. Keakraban tetap terjalin,” tegas Edi.
Dengan dilakukannya sarasehan kali ini, bertujuan untuk pembentukan suatu paguyuban atau ikatan keluarga besar Gunungkidul pada tingkat Nasional.
“Pertukaran produk UKM antar propinsi dan eksyen para perantau untuk berkontribusi di daerah asal itu yang utama,” ujar Warsidi, perwakilan dari daerah Kepri.
Dalam acara tersebut pemilihan ketua Ikatan Keluarga besar Gunungkidul secara aklamasi memilih Dr. Yanto SH.MH sebagai ketua Ikatan keluarga Gunungkidul Nasional dan Drs.Edi Sukirman MM sebagai wakil ketua,H.Warsidi,ST,Msi sebagai sekretaris jendral.
Sementara untuk ketua dewan pembina ex offisio Bupati Gunungkidul Hj.Badingah S,sos anggota Prof.Sutrisna Wiwaha,serta Gampang Harjono dan untuk dewan pengawas Prof,Sutiyarso beranggotakan BambangTrisnadi dan Maryono.
Warsidi salah satu sekretaris panitia kegiatan menyampaikan, dalam kesempatan tersebut turut ditampilkan ragam produk batik bermotif walang khas Gunungkidul serta amarilis. Sementara peserta dari Propinsi Jateng memamerkan produk madu.
“Sebagai cindera mata kita bagikan kaos motif batik walang kepada semua peserta yang hadir,” pungkas Wasidi.
Wj ( Dewi )
