WARTA JOGJA | GUNUNGKIDUL | Tebar virus kebaikan, Alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Wonosari, kelas Akuntansi (Ak) 5 tahun 2003/2004 menggelar Bakti Sosial (Baksos) peduli sesama, memberikan bantuan santunan uang serta sembako kepada pasangan Giman (63) dan Sri, warga Padukuhan Pacing Kidul, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kehidupan pasangan suami istri tersebut cukup memprihatinkan, ditengah usia semakin lanjut, Giman menderita penyakit Diabetes (Gula) hingga jari kakinya terpaksa diamputasi. Sementara Sri, istri Giman, telah lama mengidap penyakit Parkinson.
Tinggal di rumah sangat sederhana berdinding anyaman bambu (Gedhek), Giman bersama Sri hanya pasrah mengisi hari-harinya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka hanya mengandalkan bantuan sang anak serta belas kasih uluran para dermawan.
Koordinator Baksos Alumni SMK Muhammadiyah Wonosari, kelas Akuntansi (Ak) 5 tahun 2003/2004, Ida Rahayu menyampaikan, kegiatan Baksos yang dilaksanakan, berawal dari rasa keprihatinan setelah membaca dan melihat kondisi Giman beserta istrinya yang diunggah oleh netizen di Media Sosial (Medsos).
Ida bersama teman-temannya, yang tergabung dalam Grup Whats App (WA) alumni segera berkoordinasi hingga akhirnya terkumpul dana untuk kegiatan Baksos.
“Meskipun tidak banyak yang kami berikan, namun harapan kami semoga bermanfaat dan dapat sedikit meringankan beban Pak Giman dan Ibu Sri,” ungkap Ida Rahayu, Minggu, (29/09/2019).
Lebih lanjut dia menyampaikan, Baksos yang dilaksanakan oleh teman sealumninya baru pertama kali dan akan terus berkesinambungan dikemudian hari.
“Dalam menebar virus kebaikan, berbagi untuk sesama akan terus kita agendakan. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua Alumni SMK Muhammadiyah Ak 5 tahun 2003/2004 yang telah mensukseskan agenda kegiatan ini,” terang Ida Rahayu.
Ida menambahkan, meskipun kecil yang telah dia laksanakan bersama teman se angkatannya, namun aksi nyata berbagi untuk saudara yang kurang beruntung kali ini diharapkan menjadi pematik semangat dan ditiru oleh banyak kalangan.
“Semoga virus kebaikan yang kita tebar akan diikuti jejaknya oleh kawan-kawan lain,” pungkas Ida.
Wj. (Agus SW)
