PBTY XV Resmi Dibuka

WARTA JOGJA | YOGYAKARTA – Dalam rangka merayakan Tahun Baru Imlek 2571, Jogja Chinese Art & Culture Centre (JCACC) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Pemerintahan Kota Yogyakarta kembali menyelenggarakan acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke-15 yang digelar mulai hari ini Minggu 2 Februari hingga Sabtu 8 Februari 2020 di Kampoeng Ketandan kawasan Malioboro Yogyakarta.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X melalui Wakil Gubernur, KGPAA Sri Paduka Paku Alam X secara resmi membuka perhelatan akbar tahunan itu, dan dalam sambutannya menyebutkan, pada Cosmologi Cina, Shio Tikus Logam di Tahun Baru Imlek ini mengisyaratkan banyak makna untuk kehidupan kedepan. “Menurut ramalan zodiak Cina, tahun ini akan memunculkan orang-orang yang cerdik, berdasarkan legenda Cina ketika tikus mengalahkan beberapa hewan lain dalam lomba yang diadakan Kaisar Cina, sehingga dia (tikus) dijadikan pemimpin siklus zodiak Cina,” katanya.

Ditambahkannya, setiap PBTY hendaknya, selalu dijadikan bagian integrasi sosial budaya dalam perspektif ekonomi sehingga dampak ekonomi PBTY dapat meluas, dan berkontribusi untuk mengurangi kesenjangan sosial ekonomi yang tajam.

Sementara itu, Ketua Umum Panitia, Tri Kirana Muslidatun, mengatakan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta adalah sebuah acara tahunan yang memungkinkan masyarakat untuk lebih mengenal Alkulturasi seni budaya Tionghoa dan Nusantara. “Pada PBTY kali ini mengusung tema “The Cultural Colors of Wonderful Indonesia” yang maksudnya adalah Warna Warni Budaya dalam Keindahan Indonesia,” ujarnya, Minggu (2/2/2020) disela acara pembukaan PBTY XV di Titik Nol Kilometer.

Silahkan Baca  Jaga Stabilitas Pangan, Polres Metro Jakbar Gelar Bazar Murah

Untuk pengampu PBTY XV kali ini, ada 3 paguyuban dari JCACC, yaitu Bhakti Putera, Hin An Hwee Koan, dan PSMTI DIY. “Diawal acara akan digelar Karnaval PBTY “Malioboro Imlek Carnival” sebagai pembukaan PBTY XV 2020, pada hari ini, sebelumnya juga ada Jogja Dragon Festival Ke-9 memperebutkan Piala Raja, di Atrium Sleman City Hall,” kata dia.

Lalu, sambung Ana di Panggung Utama PBTY setiap harinua akan menampilkan berbagai Seni dan Budaya, dari Sekolah (SD, SMP, SMA), Sanggar, dan Perorangan, mulai tanggal 2 sampai 8 Februari 2020, dari pukul 17.00-22.00 WIB. “Panggung Hiburan yang berada di belakang Hotel Melia Purosani Yogyakarta ini bakal menampilkan berbagai hiburan seperti dangdut mandarin, band indie, fashionshow, selama 7 hari berturut-turut, mulai tanggal 2 hingga 8 Februari 2020,” paparnya.

Yang tidak kalah serunya adalah Pertunjukan Wayang Potehi selama 7 hari berturut-turut, serta stand/bazaar yang menampilkan lebih dari 140 stand di PBTY XV 2020 Kali ini dengan berbagai suguhan makanan, mulai dari Indonesian Food, Chinese Food, Korean food, Japanese Food.

“Yang rutin juga diadakan setiap tahunnya adalah Lomba Budaya Mandarin Chinese Costume Competition akan dilaksanakan di tanggal 5 februari 2020, Mandarin Vocabulary Dictation Competition pada 6 februari 2020, Mandarin Song Vocal Group Competition di tanggal 7 februari 2020,” sambungnya.

Silahkan Baca  Negara Sahabat, Kirim 10 Hercules. -120 WNA Berhasil di Evakuasi

Serta Lomba Karaoke Mandarin di tanggal 3 dan 4 Februari 2020 memperebutkan juara Kategori Remaja (Putra/Putri), Dewasa Putri, dan Dewasa Putra, dan yang tidak kalah hebohnya juga akan ada pemilihan Koko Cici Jogja 2020 yang sudah diselenggarakan ke-6 kalinya.

“Talent Show Finalis Koko Cici, 6 Februari 2020, pukul 18.30-22.00 WIB di Atrium Sleman City Hall, Grand Final Koko Cici 2020, 7 Februari 2020, pukul 18.30-22.30 WIB di Panggung Utama PBTY Ketandan,” kata dia.

Akan ada juga Pameran Rumah Budaya, setiap Hari selama 7 hari, di “Rumah Kapten Tan Djing Sing” yang akan menampilkan barang barang rumah Peranakan Tionghoa Indonesia
Ramal Ba’Zi dan Ramal Pa’Ce. Serta Coocking Class, masakan masakan Tionghoa, dan Musik Classic Chinese.

Ketua PSMTI, Ellyn Subiyanti sebagai salah satu pengampu acara PBTY XV berharap semoga semua acara yang telah dipersiapkan oleh panitia dapat berjalan lancar, dan dia juga menjelaskan pada PBTY kali ini ada hal yang baru yaitu rumah budaya di Kampoeng Ketandan. “Disana akan ada pameran-pameran baju peranakan, aneka mebel, festival Dim Sum, dan ada juga peragaan pembuatan bakmi,” katanya. (WJ-002)

Penulis

Author: redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *