WARTA JOGJA | YOGYAKARTA – Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTV) ke 15 yang diselenggarakan mulai tanggal 2 Februari, pada hari Sabtu, 8 Februari 2020 resmi ditutup oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono, ditandai dengan pemukulan tambur bersama panitia dan tamu undangan VIP, di Panggung Utama PBTY, Kampoeng Ketandan Malioboro Yogyakarta.
Berbagai kesenian dan tarian akulturasi Tionghoa dan Nusantara ditampilkan disana, salah satunya adalah Tarian Dun Huang dari Paguyuban PSMTI yang merupakan salah satu pengampu acara PBTY kali ini.
Dipaparkan Ketua PSMTI, Ellyn Subiyanti tarian yang dihadirkan pihaknya menceritakan tentang 7 dewi turun dari khayangan. “Ini merupakan tarian asli dari Tiongkok menceritakan 7 dewi turun dari khayangan dengan membawa alat musik tradisional Tiongkok berbeda-beda,” ungkapnya.
Tarian ini umumnya digunakan untuk menghibur Raja dalam menjamu tamunya di Istana.
Ellyn Subiyanti sendiri berharap pada PBTY mendatang semoga apa yang ditampilkan bisa lebih memasyarakat. “Tarian dan keseniannya bisa lebih diterima masyarakat,” pungkasnya. (WJ-002)