WARTA JOGJA | GUNUNGKIDUL – Duka menyelimuti warga Padukuhan Karangnongko, Desa Ngloro, Kecamatan Saptosari.Pasalnya tiga bocah tersebut bermain di genangan air sebuah ladang milik Mbah Marto dengan kedalaman 120 cm.
Diduga tidak bisa berenang,ketiga bocah tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal.
Arya Nando Catur Pamungkas (6),Yulius Andrianto (6),Okta Ari Lestari (4) ketiga koban yang tenggelam tersebut semuanya warga Padukuhan Karangnongko Rt 03/10,Desa Nglora,Kecamatan Saptosari pada hari Minggu (8/3/2020) pukul 15.00 WIB.
Kronologi kejadian diungkapkan oleh Didik menyebutkan ketiga bocah tersebut pada pukul 12.30 WIB terlihat keluar dari salah satu rumah korban menuju ke lokasi kejadian untuk bermain air.
“Saya bermaksud mau memberi makan kambing sekitar pukul 15.30 WIB,melintas di ladang tersebut kok ada anak terapung,setelah saya angkat ternyata Arya sudah dalam keadaan meninggal,kemudian saya minta bantuan Miyarto untuk membawa korban tersebut untuk diserahkan kepada keluarganya”,jelas Didik.
Berdasarkan informasi Didik tadinya bocah tersebut berjumlah tiga orang dan ditepi lokasi terdapat tiga pasang sendal diduga milik ketiga bocah malang tersebut,benar saja setelah pencarian dilakukan bersama warga,jasad dua korban berhasil ditemukan di kedalaman air.
Kejadian ini lantas dilaporkan ke Polsek Saptosari,tak berselang lama pihak Polsek bersama petugas kesehatan setempat mendatangi lokasi untuk penyelidikan.
Saat dihubungi melalui telepon,Kapolsek Saptosari AKP Wijayadi membenarkan kejadian tersebut.
“Diduga ketiga bocah tidak bisa berenang saat bermain air di TKP ,dan ketiga korban tidak mengetahui kalau air di ladang tersebut dalam sehingga tenggelam sampai meninggal”.Ungkap AKP Wijayadi.
Setelah selesai pemeriksaan dari polsek Saptosari dan petugas kesehatan,tdak ditemukan tanda-tanda penganiayaan terhadap korban.Kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk di makamkan.
Dua dari ketiga korban merupakan kakak beradik yaitu Yulius dan Okta,sedangkan satu korban lainnya,Arya masih sepupu dari kedua korban tersebut.
WJ (Wahyudi)