WARTA JOGJA | GUNUNGKIDUL – Poses pengerjaan proyek gedung Kampus Universitas Negeri Yogyakarta di Padukuhan Kenteng,Desa Pacarejo,Kecamatan Semanu terus dikebut.Gedung berkapasitas empat lantai dengan menelan anggaran hampir 18 Miliar tersebut harus selesai dikerjakan bulan Agustus 2020 mendatang.
Sesuai keterangan Hariyanto selaku kepala Pengawas Konsultan dari PT.Elcentro Engineering Consultan menyebutkan,bahwa proses pengerjaan proyek ini sangat ketat seiring berpacu dengan waktu target yang ditetapkan.
“Tidak mengabaikan prosedur pencegahan penyebaran wabah corona ini,proses pengerjaannya tetap terus berlanjut agar sesuai progres,termasuk pengawasan yang dilakukan oleh satuan tugas tanggap darurat Covid-19 memberikan tahapan screening,pengecekan suhu badan dan rutin memberikan multivitamin kepada para pekerja seminggu sekali”,terang Hariyanto kepada media Jum’at (17/04/2020) .
Pengerjaan gedung empat lantai ini nantinya ditargetkan Agustus rampung.Di dukung para pekerja yang sudah ahli di bidangnya masing-masing sehingga nantinya bisa rampung sesuai target.
Warsidi sebagai penanggung jawab proyek dibawah naungan PT.Trialam Penagi melalui staf nya,Supoyo mengatakan bahwa pembangunan tahap 1 gedung yang rencananya empat lantai ini baru pengecoran lantai dua,dengan standar prosedur ,baik material yang digunakan tetap mengacu pada stadarisasi yang ditetapkan sejak awal.
“Seperti yang kita lihat saat ini,bahwa tahapan pengecoran lantai dua ini menghabiskan kurang lebih 100 m³ material hot mix dengan keluasan bangunan 31×16 meter”,jelasnya.
Menindaklanjuti himbauan dari pemerintah Desa Pacarejo terkait dengan data pekerjanya,Warsidi dan Supoyo selalu memberikan breafing sebagai arahan untuk selalu memperhatikan standar keamanan dalam bekerja,pemakaian alat pelindung seperti helm,masker dan juga sepatu harus dipakai setiap pekerja.
“Kita juga terapkan proses tahapan tugas penanganan Covid-19 ini,selalu update data absensi pekerja yang kita teruskan melalui email ke pemeritah Desa Pacarejo,walaupun terkesan ketat tapi kami tidak mau ambil resiko,semua pekerja wajib mematuhinya”,pungkas Supoyo.
Kendaraan material yang keluar masuk juga diperketat,driver wajib turun untuk diperiksa suhu badan dan harus memakai masker,termasuk juga penyemprotan disintfektan terhadap kendaraan dan barang muatan secara menyeluruh.
WJ (Wahyudi)