Diduga Jalin Asmara Dengan Warganya, Oknum Dukuh Terancam di Demo

Mar saat melapor di APH
WARTA JOGJA | GUNUNGKIDUL | Oknum dukuh RY, di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul diduga menjalin asmara dengan warganya sendiri, SN seorang perempuan yang telah berkeluarga. Dugaan perselingkuhan tersebut diketahui oleh suami SN saat dirinya mengecek hand phone istrinya terdapat pesan Whats App (WA) bernada mesra dan tidak senonoh. Atas kelakuannya, RY terancam didemo warganya untuk mundur dari jabatannya.

Kepada awak media MAR, suami SN menyampaikan, gelagat tidak beres telah ia rasakan sejak setahun silam. Menurut MAR, istrinya banyak mengalami perubahan dengan bersikap acuh dan terpaksa apabila melayani sebagai seorang istri. Selain itu SN juga mudah tersinggung dan emosi sehingga pertengkaran kecil hingga besar kerap terjadi dalam rumah tangganya.

Silahkan Baca  Menjelang Lebaran Rumah Milik Warga Tawarsari Habis Terbakar

Tidak tahan dengan kondisi yang ada, MAR mencoba melihat dan memeriksa hand phone SN secara diam-diam. Betapa terkejutnya MAR, dugaan yang ia pendam selama ini terjawab, dalam pesan WA istrinya terdapat banyak percakapan yang dikirim RY bernada mesra dan cabul layaknya orang dimabuk asmara.

Mengetahui kondisi demikian, MAR tetap berusaha sabar serta tidak meluapkan emosinya dengan membabi buta. Melalui jalur hukum adalah jalan yang tepat untuk dipilih sehingga dengan melampirkan bukti percakapan WA antara istrinya dengan oknum Dukuh, MAR secara resmi melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gunungkidul pada Minggu, (19/04/2020) kemarin.

“Tuntutan saya lebih baik Pak Dukuh mundur dari jabatannya. Apa pantas seorang dukuh yang seharusnya melindungi warganya, menjadi seorang panutun masyarakat tetapi justru mencoreng nama padukuhan dengan merusah rumah tangga orang lain, yang tak lain adalah warganya sendiri,” ungkap MAR, Senin, (20/04/2020).

Silahkan Baca  JIC Gelar Pameran Pendidikan

Sementara itu salah seorang tokoh masyarakat di padukuhan tersebut menyampaikan, atas kejadian ini meskipun hanya berdasar bukti percakapan WA, para pelaku baik dukuh RY maupun SN agar dipertemukan dihadapan masyarakat dan pemerintah desa untuk diklarifikasi agar persoalan cepat selesai dan tidak berlarut-larut sehingga memicu emosi warga.

“Harapan saya persoalan ini agar segera direspon pemerintah desa untuk selanjutnya mereka disidang. Saya tidak memihak kepada siapapun, namun berdasar bukti yang ada, tidaklah pantas seorang dukuh berbuat demikian kepada warganya sendiri. Jelas secara etika dan moral, Pak Dukuh tidak cocok lagi menjadi seorang pemimpin,” ungkapnya.

Terpisah, hingga berita ini diunggah, dukuh RY belum berhasil dikonfirmasi awak media.

Silahkan Baca  Kyai Merah,Merawat Ingatan Umbul Donga WR Soepratman

(Agus SW)

Penulis

Author: redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *