WARTA-JOGJA.COM | Gunungkidul, Ponjong -Masyarakat Padukuhan Gedong, Kalurahan Sawahan , Ponjong bertubi -tubi melakukan demo menuntut Dukuh Catur Surawan untuk mengundurkan diri.
Geramnya masyarakat semakin memuncak karena pernyataan Dukuh pada demo yang ke lima (5) tidak mau mengundurkan diri.
Kemudian Demo yang ke enam (6) berlanjut Senin (09/01/2023) kali ini diadakan musyawarah di Kantor Kalurahan yang mempertemukan warga Padukuhan Gedong dan Pemerintah Kalurahan.
Ratusan warga yang hadir dalam pertemuan tersebut bersikeras menuntut Catur Surawan, Dukuh Gedong, untuk segera mundur dari jabatannya.
Menurut Wasimin yang ikut demo,”Masyarakat kesal dengan pernyaan dukuh,dia tidak mau mengundurkan diri.karena dia selama menjadi dukuh tidak bermasyarakat dan tidak mengayomi masyarakat dengan baik”,jelasnya.
Akhirnya terjadi negosiasi yang cukup alot dan memanas.
Suwarto, Lurah Sawahan memenangkan warga yang semakin ricuh karena berkeinginan Dukuh segera mundur dari jabatannya.
Teriakan warga pendemo ,”Kudu mundur dino iki,aku wes rasudi duwe Dukuh koyo kowe (Harus mundur hari ini ,saya sudah tidak menginginkan Dukuh seperti kamu).” Sontak kompak pendemo.
Jajaran Polsek Ponjong siaga dalam mengamankan negosiasi.Kemudian Suwarto beserta pamong kalurahan melakukan diskusi kembali dengan Dukuh Catur.
Beberapa waktu kemudian diskusi membuahkan hasil bahwa Dukuh Gedong, Catur membuat keputusan untuk mengundurkan diri dari jabatan dukuh. Hal itu dikuatkan dengan membuat surat keterangan bermaterai yang ditandatangani oleh Catur.
Kertas bermaterai yang berisikan pernyataan pengunduran diri diberikan ke Lurah untuk di bacakannya kepada pendemo.
“Dengan ini saya Catur Surawan menyatakan mengundurkan diri sebagi Dukuh Dusun Gedong”, pernyataan Dukuh dengan membawa mic pengeras
Mendengar pernyataan itu , spontan para pendemo bersorak gembira dan bertepuk tangan .
Suwarto menjelaskan, mundurnya dukuh Catur tersebut berdasarkan hati nurani tanpa unsur paksaan.
Setelah masalah ini selesai. Saya berharap warga Gedong mau menerima Catur Surawan menjadi warga biasa dan berbaur seperti layaknya tidak pernah terjadi apa apa,” pinta Suwarto.
,
(mawansc)