WARTA-JOGJA.COM | Playen, Gunungkidul, Selasa (24/01/2023),Aksi protes menolak pembangunan kadang ayam oleh warga 2 Padukuhan yaitu warga RT 14 dan RT 19 Padukuhan Jatisari, Kalurahan Playen dan Padukuhan Sumberjo, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen. Warga mesang dua spanduk bertuliskan “TOLAK PEMBANGUNAN KANDANG AYAM” sebagai simbol aksi penolakan.
Spanduk dipasang dilokasi pembangunan kandang milik investor.
Seperti penyampaian Kamto selaku ketua RT 19 Padukuhan Jatisari mengatakan, pembangunan kandang ayam tersebut tidak ada pemberitahuan bahkan ijin kepada warga setempat, sampai pelaksanaan pembangun selesai warga tidak ajak musyawarah.
Disisi lain bau tidak sedap dikawasan sekitar,polusi dari kotoran ayam.
“Pembangunan dilakukan tidak ada pemberitahuan lewat rapat ataupun musyawarah dengan warga,apalagi masyarakat terusik dengan bau kotoran ayam yang sangat menyengat”, jelasnya.
Dirinya menambahkan, alasan warga menolak keras pembangunan kandang ayam tersebut karena warga tidak nyaman adanya kotoran ayam yang berpotensi mengundang lalat dan bau yang dianggap berbahaya bagi kesehatan warga.
” Kami tidak mengetahui adanya pembangunan kadang ini,tiba tiba dibangun dan masyarakat berkeluh kesah sehingga sampai melakukan protes”,imbuh Kamto.
Pihak penanggung jawab selaku notaris Sri Handayani mengatakan,kami sudah melakukan sosialisasi di dua Padukuhan, sebelum pembangunan kandang berdiri.
Sri juga menjelaskan bahwa dirinya juga sudah mendapatkan izin dari NIP, OSS dan SK beliau menerangkan waktu proses sosialisasi dihadiri oleh warga dari kedua Padukuhan.Termasuk berkas has sosialisasi sudah ditandatangani oleh Dukuh,Lurah dan Panewu Playen.
“Saya berkeinginan dengan adanya protes ini ada dialog dengan warga biar ini jelas dan ada alasan mengapa protes bisa terjadi”,jelasnya
(mawan)