WARTA-JOGJA.COM | Tepus – Gunungkidul – Acara rasulan empat Padukuhan Brongkol,Kenis, Grotan dan Jimatan (Catur Manunggal) setiap tahunnya dilaksanakan bertempat di balai Padukuhan Brongkol Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Gunungkidul .Pada tahun ini semakin meriah dibanding tahun kemarin. Tahun ini rasulan menampilkan berbagai potensi kesenian dan budaya lokal pada Senin (19/06/2023).
Pada acara prosesi genduren/genduri yang dilaksanakan di Balai Dusun Brongkol pada pukul 09:00 WIB dipandu langsung oleh Kepala Dusun Grotan Dukuh Supri.
Acara pembukaan yaitu pidato sambutan Lurah Purwodadi Sagiyanto S.IP menyampaikan, tradisi Rasulan merupakan salah satu bentuk tradisi perayaan pasca panen yang diselenggarakan oleh masyarakat empat pedukuhan sebagai bentuk rasa syukur terhadap panen hasil bumi yang melimpah sekaligus untuk bersih desa mengharap keselamatan dan menolak mara bahaya terhadap seluruh warga desa.
“Saya ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga pada kesempatan yang luar biasa ini kita bisa berkumpul manunggal dalam acara bersih Dusun. Pada rasul tahun ini kita bisa merayakan dengan kidmat dan meriah,karena ditahun kemarin masih ada kendala Covid-19,” jelas Lurah.
Disampaikan lebih lanjut ucapan terimakasih ditujukan kepada masyarakat 4 Padukuhan bahwa momentum hari ini kita bisa melestarikan budaya dan tradisi dengan lancar. Semangat gotong royong dan kebersamaan terus kita tingkatkan dan ucapan terimakasih kepada RM.Kukuh Hertriasning/ Ndoro Aning dan Nine Ganda Prasari (kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat) atas silahturahminya.
“Mari terus kita tingkatkan kebersamaan, semangat gotong royong dan melestarikan tradisi rasul secara terus-menerus sampai regenerasi berikutnya.Saya ucapkan terimakasih kepada Ndoro Aning atas kehadiran dan silahturahmi,” imbuh Lurah.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari RM.Kukuh Hertriasning/ Ndoro Aning beliau menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Purwodadi dan masyarakat empat pedukuhan (dengan sebutan catur manunggal) bahwa masyarakat empat pedukuhan dengan antusias mengadakan acara bersih Dusun .
“Hal ini sebagai wujud sedekah dan permohonan Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil panen kedepan juga memohon semoga kerabat saudara diberi ketentraman hati kekuatan lahir batin akan hasil panen yang melimpah dan tentu saja menuju kesejahteraan masyarakat ,sehingga setiap tahunnya tetap bisa menyelenggarakan bersih Dusun sampai ke regenerasi berikutnya,” terang Ndoro Aning.
Pada acara inti yaitu Genduren dipimpin langsung oleh sesepuh dengan sebutan kaum.Acara genduren merupakan do’a bersama memohon kepada Allah SWT semoga masyarakat empat pedukuhan diberi perlindungan, kesehatan dan kemakmuran.
Kemudian acara dilanjutkan acara pentas seni yaitu Jatilan ,Srandul dan malamnya pentas wayang kulit semalam suntuk.
(Red/mawan).
