WARTA-JOGJA.COM | LAMPUNG – Momentum Spirit Qurban 1444 H Lingkar Studi Islam Al-Hasan Kupangsari Lampung dan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STEB) Al-Muhsin Yogyakarta Perwakilan Lampung menggelar Mujahadah dan Haul Mengenang Sosok Kyai Hasan Temanggung Jayo Dipo bin H. Abdurrahman dan Abah Ismail Mustajab bin Ahmad bin Salwi gelar Pengiran Puting bin Muhammad Kusuma Yuda dari Balau.
Kakek Kyai Hasan merupakan Sosok Kiai karismatik dan berhasil mentransformasi pendidikan Islam melalui rumah ngaji yang dirintisnya untuk mendidik anak-anak dan santri beliau yang saat melanjutkan Perjuangan dakwah dan pengabdian kepada masyarakat. Sementara Abah Ismail merupakan penjaga tradisi pengobatan ala pesantren yang di kenal dikalangan santri yakni istilah‘suwuk’ dan Guru Besar Seni beladiri Kesti (Kebudayaan Seni Tari) Pencak Silat Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) di Lampung Timur melalui padepokan Sapu Jagat yang dirintis oleh Abah Ismail Mustajab
Ketua STEBI Al-Muhsin, Dr. St. Habibah, S.Ag., M.Hum., MA menyampaikan rasa syukur dan bahagia di suasana Hari Raya Idul Adha 1444 H, ” Saya selaku ketua STEBI Al-Muhsin bersama civitas akademika mengucapkan: Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Semoga lebaran Tahun ini, membawa keberkahan dan ekonomi kita semakin berkembang aamiin.’ Jelasnya kelapa redaksi tasbih media 30 Juni 2023
St. Habibah menambah, ” Saya meapresiasi atas terlaksananya Mujahadah dan Haul Mengenang Sosok Perjalanan Hidup Kakek Kyai Hasan Temanggung Jayo Dipo dan Bapak Ismail Mustajab dengan tertib dan lancar. Kegiatan itu dipimpin langsung oleh Waka III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama STEBI Al-Muhsin Yogyakarta, Ustadz Rustam Nawawi, S.Pd.I., M.Pd sebagai bagian dari tridharma perguruan tinggi kepada masyarakat Gunung Sugih Besar dan sekitarnya bersama kepala pengelola STEBI Cabang Lampung yang juga Kepala Lingkar Studi Islam Al-Hasan.” Imbuhnya.
Rois Mujahadah, Kiai Misbahul Munir mengajak, ” Mari kita semua para santri Kupangsari, mahasiswa STEBI Al-Muhsin dan masyarakat Lampung agar Istiqomah mujahadah dan haul mengenang amal kebaikan perjalanan hidup Kyai Hasan dan Abah Ismail sebagai teladan kita bersama, beliau berdua dalam dakwah Islam wasathiyah yang dikenal sebagai pribadi sederhana, rendah hati, gemar sedekah dan memberi pengetahuan kepada generasi muda baik agama maupun seni beladiri”. Ajak alumni Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang Jawa Tengah tersebut.
Pembina Lingkar Studi Islam Al-Hasan Ustadz Mahmud mengatakan dalam mengenang dan sekaligus meneladani sosok Kiai Hasan yang juga keturunan Buay Pelaco ini selain mengajari santri ilmu Al-Qur’an, beliau juga aktif membimbing masyarakat melalui kegiatan dakwah sosial keagamaan dan kemasyarakatan sebagai kiai kampung dikenal penggerak moderasi beragam dan sosok Abah Ismail juga yang sama-sama memperhatikan dan mendidik generasi muda.
(Rtm)