WARTA-JOGJA.COM | Gunungkidul- Dalam sepekan Daerah Istimewa Yogyakarta disibukan dengan permasalahan sampah.Apalagi di Kabupaten Gunungkidul,seperti kondisi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Wukirsari di Kalurahan Baleharjo, Wonosari kapasitasnya Overload.
Pembuangan sampah dari masyarakat semakin meningkat volumenya.Dalam upaya perluasan lahan penampungan sampah oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sampai sekarang belum terwujud.
Dalam hal ini Hary Sukmono selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul menyampaikan terkait menumpuknya sampah kami berusaha berproses untuk menambah kapasitas dengan memperluas lahan.Sementara lahan sampah di Wukirsari Kalurahan Baleharjo, Wonosari sudah tersedia.
“Walaupun lahan sudah tersedia kita tidak serta merta menaruh sampah ditempat itu,kita perlu penanganan dan anggaran.Maka proses saat ini kita penyusunan Detail Engineering Design (DED) yang dibiayai oleh Kementrian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gunungkidul,agar bisa membangun tempat penampungan sampah yang baru sehingga kedepanya bisa menampung dengan volume banyak,” jelas Harry Sukmono.
Demikian juga Pemerintah melakukan upaya mengantisipasi adanya timbunan sampah di wilayah Kabupaten Gunungkidul yang secara kusus di wilayah pesisir selatan.Karena kawasan selatan itu luas maka bila semua sampah di mobilasasi hanya di TPAS Wukirsari di Kalurahan Baleharjo, Wonosari sudah tidak bisa menampung.
“Perlunya alternatif yaitu mengadakan lahan di Banjarejo Kapanewon Tanjungsari seluas 5 Hektar,hal ini sudah disusun dengan DED.Sampai sekarang kami juga melakukan pendekatan dengan komunitas-komunitas untuk dibangun Bank Sampah kemudian juga mendirikan TPS 3R supaya sampah tidak bermuara ke TPAS supaya sampah bisa dikelola disumber terdekat,” tutupnya.
(Red/Mawan/Jay).