Awasi Jasa Penukaran Uang, Polresta Kota Yogyakarta Ingatkan Konsumen Waspada Uang Palsu

YOGYAKARTA || WARTA-JOGJA.COM – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H yang tinggal satu minggu lagi, Satbinmas Polresta Kota Yogyakarta turun langsung mengawasi penyedia jasa penukaran uang baru pada Rabu (3/4/2024) yang mulai marak di tepi Jalan Senopati Kota Yogyakarta, tepatnya sepanjang Taman Pintar Yogyakarta (Depan Bank Indonesia).

Pihaknya bersama tim menemukan adanya kenaikan semacam bunga bank dengan tujuan sebagai mengganti uang baru.

“Ini tadi memang ada beberapa titik saat konsumen menukar uang ada kenaikan persen (seperti bunga) sebagai pergantian uang”, kata Kasubnit kansa, Satbinmas Polresta Yogyakarta, Ipda Henis Catur Linung Timur.

“Ada yang 8 persen, ada yang 10 persen, ada yang 12 persen, ada yang 15 persen”, sambungnya.

Silahkan Baca  Puluhan Kader Perempuan yang Tergabung Senam Sicita Bersilaturohmi ke Rumah Sigit Subarno

Diakuinya, pihaknya belum menemukan adanya peredaran uang palsu.

“Kita tadi sudah melakukan pengecekan satu persatu baik yang 2 ribu sampai 20 ribu dan belum ditemukan peredaran uang palsu”, tandasnya.

Meski begitu, ia kembali menekankan kepada para jasa harus mempertanggung-jawabkan jika terbukti ada konsumen yang komplain adanya. uang palsu

“Sekali lagi, kami dari satbinmas menghimbau kepada bapak/ibu yang akan menukar untuk tetap waspada peredaran uang palsu (dengan dicek dahulu uang baru)”, pintanya.

Kemudian salah satu konsumen jasa tukar uang, Sutrisno menyebut alasan memilih menukar uang dilokasi tersebut karena sudah sedikit terlambat menukar uang lewat jasa Bank Indonesia (BI) Cabang Yogyakarta yang beberapa hari sudah tutup.

Silahkan Baca  AKSI PERCOBAAN PEMBUNUHAN DI RS HARAPAN MAGELANG DIGAGALKAN RESMOB POLRES MAGELANG 

“Awalnya mau ke yang BI tapi sudah telat jadinya ya disini tapi gapapa sekalian keliling”, ucapnya.

“Saya tadi tukar lima ribu rupiah”, sambungnya.

Sementara itu, salah seorang jasa penukar uang dilokasi tersebut, Heri Suprapto menyebut adanya kenaikan omset dibandingkan tahun sebelumnya.

Dikatakannya juga, para konsumen paling banyak menukar nominal hingga 30 juta rupiah.

“Omsetnya lebih banyak dari tahun kemarin mba bisa lebih dari 50 persen. Dan tahun ini paling banyak tukar nominal 20 – 30 juta, kemarin terjadi ada karyawan yang menukar 20 juta itu”, bebernya.

(Red/Olivia Rianjani/Mawan).

Penulis

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *