Benarkah Kurangnya Trasparasi Proses Ujian Calon Pamong di Kelurahan Natah ?

Benarkah Kurangnya Trasparasi Proses Ujian Calon Pamong di Kelurahan Natah ?
Tempat ujian disamping balai Kalurahan Natah berlangsung tertutup

GUNUNGKIDUL || WARTA-JOGJA.COM – Pemerintah Kalurahan Natah, Kapanewon Nglipar, Gunungkidul dalam mengisi kekosongan jabatan Pamong mengadakan penjaringan dan melaksanakan ujian bagi calon pamong formasi jabatan Kamituwo pada hari Jum’at (27/09/2024) bertempat disamping balai Kalurahan Natah diduga tidak transparan.

Selama proses jalannya ujian masyarakat Kalurahan Natah menduga proses jalannya ujian tidak trasparasi dan diduga ada keganjilan. Mengetahui keluhan masyarakat Lurah Wahyudi selaku Pimpinan Kalurahan Natah menyampaikan bahwa dalam upayanya mencari calon pamong desa (Kamituwo), kami sudah lakukan sosialisasi seluruh Padukuhan dan membuka pendaftaran sampai dengan tanggal 24 September 2024 bagi warga yang memiliki keinginan melayani masyarakat sebagai Pamong Desa dengan jabatan Kamitua di kelurahan Natah Kapanewon Nglipar kabupaten Gunungkidul .

“Pemerintah Kelurahan membentuk tim panitia penjaringan calon serta penguji yang terdiri dari tiga unsur yaitu pamong, lembaga, dan tokoh masyarakat . Sejauh pengamatan saya semua berjalan lancar tanpa kendala hingga mendapatkan hasil dua calon yang pada saat ini mengikuti ujian yaitu Yanuar Dias Karisna dan Siska Amelia Dewi,” jelas Lurah kepada awak media.

Silahkan Baca  Buruh DIY Tolak Potongan Rencana Pemotongan Gaji Termasuk Untuk Tapera

Ketua panita Dedi Rachma Saputra dan selaku Carik Kalurahan Natah terkait penjaringan calon pamong dan pelaksanaan ujian membenarkan apa yang telah disampaikan oleh Lurah bahwa persiapan ujian calon pamong dari sebelum berlangsungnya hingga selesai.

“Mengenai tempat yang dipakai ujian sebelumnya sudah disterilkan terlebih dulu, maksudnya tidak ada kertas ataupun benda lain yang nantinya mengganggu jalannya ujian, selain itu panitia dibantu Bhabinkamtibmas serta Babinsa dalam pelaksanaannya tersebut,” terangnya.

Ditanya masalah kendala leptop yang sempat error salah satu peserta pada pertengahan ujian, panitia menjawab bahwa hal tersebut bukanlah unsur kesengajaan melainkan kesalahan teknis semata.

Awak media pun berhasil mewawancarai beberapa masyarakat yang hadir menyaksikan jalannya ujian penjaringan calon pamong desa salah satunya Surahman. Ia menyampaikan hal senada bersama warga yang hadir berpendapat bahwa jalannya penjaringan calon pamong ini tidak trasparasi dan sudah terprediksi oleh masyarakat.

Silahkan Baca  Dua Padukuhan di Kalurahan Purwodadi Lestarikan Merti Dusun Dimeriahkan Karawitan Kridho Birowo

“Masyarakat banyak yang mengetahui proses awal sampai akhir tidak ada pemberitahuan atau undangan kepada anggota Bamuskal, yang berarti mengesampingkan Bamuskal kalaupun ada yang hadir saat ini karena inisiatifnya sendiri. Terus keanehan yang kedua kalau memang bersifat terbuka (transparan) kepada warga, kenapa harus diadakan pada ruang tertutup, dan ketiga tentang leptop yang error pada salah satu peserta seharusnya tidak akan terjadi jika dipersiapkan dengan benar,” katannya.

Disampaikan pula oleh tokoh masyarakat setempat yang enggan disebut namanya, ia mengatakan sebenarnya masyarakat Natah sangat menyayangkan proses jalannya ujian pamong tidak terbuka. Hal ini sangat sensitif sekali apa lagi salah satu calon mbak Siska yang laptopnya error itu merupakan figur pernah membantu di Kalurahan sudah lama, kenapa laptop yang dipengganya terjadi error, bagaimana persiapannya?

Silahkan Baca  Oknum Caleg Menumpangi Program Bansos PKH di Bejiharjo,Warga Protes Kepada Dinsos dan Bawaslu

“Sangat sensitif sekali proses jalannya ujian, kenapa laptop milik Siska Error. Intinya secara logika gak masuk akal, ya jelas kita jadi bertanda tanya besar dong,”

“Intinya masyarakat Natah tidak puas dengan proses ujian yang berlangsung hari ini sehingga masyarakat mengingkan ujian calon pamong diulangi dengan trasparasi supaya semua masyarakat lebih percaya dengan hasil yang akan diterimannya,” imbuhnya.

Proses ujian berakhir sampai pukul 11.30 WIB kedua peserta dengan nilai sebagai berikut, Yanuar Dias Karisna dengan nilai total 56,4 dan Siska Amelia Dewi adalah dengan nilai 37,6.

(Red/Jay/Mawan)

Penulis

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *