BANTUL, DIY || WARTA-JOGJA.COM – Bisnis tidak sekedar jual barang atau jasa tapi jual kepercayaan, oleh sebab itu reputasi sangat penting sebelum memutuskan berbisnis. Belajarlah dari sebuah proses, bukan hasil berproses dengan benar, tidak instan, mau terus belajar khususnya dari setiap tantangan dan hambatan.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Director of Bus. Dev. & Compliance Gan Konsulindo Group yakni Dr. Sutarno Bintoro dalam seminar wirausaha bertema ‘Business Modal Dan Proposal Development’ di Bantul, Senin 30 September 2024.
“Bos yang tidak berjarak dengan karyawan, tidak memandang kedudukannya sebagai hal yang harus diistimewakan, selalu dirindukan oleh rekan, karyawan dan pesaingnya. Jadi, belajarlah dari pengalaman orang terkaya se-Asia,” kata Sutarno Bintoro dalam memaparkan materi tersebut, Senin (30/9/2024).
Alumni Fakultas Bahasa Seni Dan Budaya UNY tersebut juga menuturkan bahwa bisnis yang gagal berawal dari permasalahan internal dan eksternal diantaranya tidak ada analisis pasar yang mendalam, target pasar yang tidak jelas atau tingkat utang yang tinggi.
Sehingga, untuk mengatasinya menurutnya perlu memperhatikan hal ini diantaranya membuat rencana bisnis yang matang, membangun tim yang solid, fokus pada kebutuhan pelanggan, inovasi, kelola keuangan dengan baik dan adaptif terhadap perubahan.
Pembicara Bio Hadikesuma, CEO BHMTC Indonesia menambahkan, ada enam langkah untuk memulai usaha yaitu temukan masalah dan solusi, lakukan riset dan riset pasar, rancang produk, validasi dan uji coba, susun rencana dan kenalkan pada pasar.
“Jangan lupa untuk membuat proposal yang baik,” katanya.
Menurutnya esensi sebuah proposal yaitu simpel dan sederhana, langsung menuju pada bahasan utama, disertai angka dan visual, tambahkan bukti dari sekitar / sosial, ciptakan call to action, konsisten dengan brand yang ada serta logicable dan realistik.
Kemudian, elemen terpenting dalam bisnis yakni rencana keuangan yang menjadi jantung sebuah usaha. Rencana keuangan itu meliputi perhitungan biaya produksi, perhitungan beban, proyeksi penjualan, dan analisa keuangan.
Kedua pemateri tersebut hadir dalam acara Seminar Wirausaha Merdeka yang diselenggarakan oleh EduBlankOn, yang mana ini adalah program dibawah Wirausaha Merdeka (WMK) yang diinisiasi oleh UNY dan diikuti oleh 400 mahasiswa yang berasal dari 28 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Salah satu peserta Fitri Wulan mengaku senang dengan seminar ini karena memberi pencerahan untuk memulai sebuah usaha.
Begitu juga, Arini. Ia bersama kelompoknya berkeinginan untuk membuka bisnis makanan karena mempunyai prospek kedepannya.
(Red/Olivia Rianjani – Redaktur/Mawan)