YOGYAKARTA || WARTA-JOGJA.COM – Sejumlah 38 anak akan terancam menjadi tunawisma dan putus sekolah pasca penggusuran bangunan liar Bong Suwung, Sarkem oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI), Rabu (03/10/2024).
Bon Ali selaku Pemilik Yayasan Bumi Damai, Purbayan Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta ketika berada ditempat lokasi pembongkaran Bong Suwung mengatakan, sebanyak enak (6) anak telah diadopsi untuk mendapatkan pengasuhan, ditambah lagi empat anak dari warga Bongsuwung Sarkem.
Menurut Ali Bon ketika anak anak menginjak masa pertumbuhan kondisi fisik dan psykologi butuh perhatian, pendampingan dan pengasuhan yang baik. Mengenai hal ini Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai melakukan Pendidikan pengasuhan secara Islami dengan pola asuh ekstra.
Bon Ali yang memiliki nama Ipda Ali Bond merupakan personal Ditlantas Polda DI Yogyakarta, ia menceritakan yayasanya sejak ada informasi akan adanya penggusuran sebelum, bahkan sebelum penggusuran telah melakukan evakuasi dengan melakukan pendekatan humanis, makanya saat ini ada empat anak anak korban pengguran dalam pengasuhanya.

“Kawasan Bong Suwung Suwung Sarkem bukanlah tempat yang layak untuk pertumbuhan anak anak, karena saya mempunyai Yayasan yang menampung yatim piatu, fakir miskin, anak anak terlantar ,anak napi teroris dan anak yang orang tuanya tidak punya rumah, Yayasan Bumi Damai siap menerima,” ucapnya.
Bond Ali berharap, misi kemanusiaanya yang ditujukan kepada anak anak tersebut, supaya mereka bisa meraih masa depan yang lebih baik melalui pendidikan biar anak anak nisa tinggal bersama, belajar bersama dan berangkat sekolah bersama dari Rumah Singgah Yayasan Bumi Damai,” kata Ali Bond.
Data sementara Perhimpunan Bantuan Hukum dan Ham Yogyakarta merilis ada sebanyak 226 jiwa menjadi korban penggusuran Bongsuwung Sarken diantaranya 38 anak anak, 50 Lansia dan 3 Penyandang difabel.
Totok S Jurnalis berharap Pemda Propinsi DI Yogyakarta segera melakukan pendataan pendampingan pembinaan Preventif Kuratif dan Rehabilitatif karena dampak ancaman sosial dan kesehatan para korban Penggusuran Bongsuwung Sarkem yang harus diwaspadai lebih lebih maraknya prostitusi di Bongsuwung Sarkem yang potensi meningkatnya penularan dan kematian akibat HIV dan Aids di wilayah Yogyakarta,” beber Totok S.
(Red/Totok.S – Redaktur/Mawan)