
YOGYAKARTA || WARTA-JOGJA.COM – Meski Pemerintah resmi meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin 6 Januari kemarin. Program ini disebut sebagai langkah besar dalam sejarah kebijakan sosial Indonesia untuk mengatasi masalah malanutrisi, stunting, serta mendorong penguatan ekonomi lokal.
Selain itu kemarin juga merupakan hari pertama masuk sekolah untuk para peserta didik, setelah liburan panjang akhir semester 1, perayaan natal dan tahun baru.
Namun pada Senin (6/1) kemarin, tidak semua program makan gratis ini dilakukan serempak. Ini terjadi pada Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) termasuk Kabupaten Sleman.
Disampaikan langsung oleh Komandan Kodim (Dandim) 0732/Sleman, Letkol (Inf) Mohammad Zainullah, S.Hub.Int., M.M yang mengatakan dengan persiapan yang saat ini mencapai 97 persen, pihaknya optimis di wilayah Kabupaten Sleman dalam hal ini Kapanewon Depok terkait makan gratis baru dilakukan pada tanggal 13 Januari 2026.
“Awalnya tanggal 6 rencananya tapi kan karena masih ada administrasi yang harus diselesaikan kita Insyallah tanggal 13 Januari besok mulai dilaksanakan. Ini bukan berarti tidak bisa operasi karena ada yayasan yang memang harus terverifikasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN), jadi memang tidak sembarangan,” katanya kepada awak di media di lolasi Dapur Sehat, Jalan Kaliurang, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (7/1/2025).
Zainullah menyebut, untuk wilayah DIY yang baru memiliki dapur sehat yakni Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul, yang mana masing-masing dapur diberitugaskan membuat 3000 – 3500 porsi.
“Untuk dapur ini nanti jumlah siswa yang dilayani itu 3000. Seandainya nanti di suatu kapanewon ada 5000 berarti kan nanti harus ada dua dapur atau mungkin satu dapur ini kemudian ditambah lagi dari kemitraan. Tapi itu nanti dari BGN, jadi mohon maaf sebelumnya saya tidak bisa memberikan keterangan lebih jauh terkait BGN,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya menegaskan, Kodim bukan sebagai pelaksana namun sebagai pendamping di dapur sehat.
“Kodim bukan sebagai pelaksana sebenarnya tetapi sebagai pendampingan. Namanya pendampingan ya kita siap membantu sekaligus fungsi kontrol, kalau ada apa-apa yang tidak pas pasti saya sampaikan,” jelasnya.
Sehingga, tidak hanya terus berkomunikasi dengan para pekerja di dapur, pihaknya juga terus berkomunikasi bersama Pemda DIY tentang perlibatannya mereka (Pemda) nanti untuk sama-sama menyukseskan dapur sehat ini.
“Ini juga saya selaku komandan Kodim juga berkomunikasi tentunya dengan Pemda terkait. Jadi tidak dapur ini sekedar operasional tetapi bagaimana ini amannya seperti apa, tidak menutup kemungkinan akan melibatkan dinas kesehatan atau mungkin dinas-dinas lain,” ucapnya.
“Kita sudah ada rapat nanti saya berikan kepada teman-teman termasuk Pemda DIY. Karena ini dapur sehat namanya, jadi makanan yang didistribusikan harus sehat,” imbuhnya.
Pihaknya juga kembali menegaskan, jika dapur sehat ini siap melakukan perintah program unggulam dari Presiden Prabowo Subianto tersebut.
“Intinya kami kewilayahaan siap sepenuhnya tentunya dengan hati biar kita nyaman mendampingi kita. Supaya kegiatan ini yang diinginkan bapak Presiden itu betul-betul memberikan manfaat yang tidak hanya kepada anak-anak kita, tetapi juga kepada warga sekitar, yang tadinya menanam dikebun (misal cabai) mungkin hanya 200 meter persegi, nah bisa 2000 meter persegi. Kenapa ? Karena kebutuhan akan cabai itu pasti tertampuh begitu juga sayur-sayurnya,” pungkasnya.
(Red/ Olivia Rianjani – Redaktur/Mawan)