YOGYAKARTA || WARTA-JOGJA.COM – Badan Pusat Statistik DIY mencatat bahwa inflasi pada Desember 2024 menjadi inflasi ketujuh selama 2024 yang mana menjadi inflasi yang tertinggi dari bulan ke bulan selama 2024. Dan inflasi secara tahunan sebesar 1,28 persen relatif lebih rendah dari tahun lalu.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik DIY, Herum Fajarwati yang turut menyampaikan, lebih rinci inflasi pada Desember 2024 sebesar 0,46 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Sementara secara tahunan atau year on year (yoy) dan secara tahun kalender atau year to date (ytd), Provinsi DIY mengalami inflasi sebesar 1,28 persen.
“Berdasarkan kelompok pengeluaran, andil tertinggi yang mempengaruhi inflasi itu adalah kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya yakni sebesar 0,51 persen. Ini sebagian besar disebabkan kenaikan harga emas perhiasan,” katanya, Selasa (7/1/2025).
Lanjut Herum merinci, terhadap kelompok makanan minuman dan tembakau dengan andil 0,22 persen. Dan pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang andilnya mendapail 0,13 persen.
“Satu-satunya yang menyumbang deflasi di 2024 ini adalah kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan dengan andil deflasi 0,02 persen,” ungkap Herum.
Secara umum, komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi DIY selama 2024 yakni kelompok makanan minuman, dan tembakau. Diikuti oleh komoditas emas perhiasan menjadi komoditas utama penyumbang inflasi,diikuti beras da bawang merah selama 2024.
“Pada komoditas seperti cabai merah dan telur ayam ras dengan masing-masing memberikan andil 0,06 persen,” sebutnya.
“Lalu ada tomat dan bahan bakar rumah tangga yang masing-masing berikan andil 0,03 persen. Lalu ada bawang merah dengan andil 0,02 persen,” papar Herum.
Sementara komoditas penghambat inflasi pada Desember 2024 adalah daging ayam ras, nangka muda, kentang, dan angkutan udara yang masing-masing memberikan andil deflasi 0,01 persen.
Tidak hanya itu, emas juga menjadi penyumbang inflasi secara mtm sepanjang 2024, terbukti telah tercatat sembilan kali menjadi penyumbang inflasi.
“Beras dan bawang merah sebanyak enam kali. Lalu tomat, telur ayam ras, dan cabai merah empat kali. Tentu ini jadi informasi penting untuk pengendalian inflasi di tahun 2025,” ujar Herum.
(Red/ Olivia – Redaktur/ Mawan)
