YOGYAKARTA || WARTA-JOGJA.COM – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, membantah pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang menyebut bantuan sosial (bansos) tidak dipolitisasi oleh pihak manapun.
Diklaim Hasto, pernyataan itu justru mengungkap penyalahgunaan bansos yang terjadi di Kantor Golkar cabang Yogyakarta.Dirinya juga menyatakan bahwa ini dilakukan untuk kepentingan elektoral pasangan calon nomor urut 2.
Mendengar perkataan yang dilontarkan Sekjen PDI-P Hasto,Ketua DPD Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) angkat bicara merasa tersinggung dengan tudingan fitnah tersebut.
Tudingan itu dilontarkan oleh Hasto bahwa ia menyebut menerima laporan adanya bansos di kubu kuning di Kantor DPD Golkar DIY.Mendengar tudingan Gandung Pardiman selaku Ketua DPD Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menegaskan bahwa apa yang diucapkan Hasto merupakan fitnah
“Itu bukan bansos, ngawur banget itu. Selaku Ketua DPD tersinggung saya dan itu sudah diketahui banyak orang seluruh Indonesia (pernyataan Hasto),” ujar Gandung saat ditemui di kantor DPD Partai Golkar, Senin (5/2/2024).
Menurut Gandung Pardiman harusnya klarifikasi dahulu jangan asal bicara ke publik,dilakukan pengecekan terlebih dahulu buktikan.
“Mendegradasikan intelektualnya, ada laporan terus diumumkan. Kalau saya ambil tindakan hukum bisa dia menyebarkan pembohongan publik. Kalau dia intelektual tidak waton njeplak (asal omong), telusuri dulu,” kata Gandung.
(Dikutip dari kompas.com),Bahkan Gandung siap melakukan pembuktian bahwa apa yang ada di DPD DIY Partai Golkar bukanlah bantuan sosial (bansos) seperti yang dituduhkan Hasto. “Kalau itu betul, saya berani disembelih di alun-alun, sembelih di alun-alun kidul apa lor (selatan apa utara). Kalau tidak betul, Hasto berani tidak saya sembelih di alun-alun,” ujarnya. Di sisi lain Tim
Menurut Gandung hal ini merupaan program bernama revolusi putih yang sudah lama dicetuskan oleh Prabowo Subianto.
“Ini program pak Prabowo belasan tahun yang lalu, kita deklarasikan ke Yogyakarta kita lestarikan,” kata dia.
Tim Hukum TKD Prabowo Gibran, Saiful Bahri Belu mengatakan pernyataan Hasto soal ada pembagian sembako atau bansos di kantor DPD DIY Golakar adalah hal yang keliru.
“Ini merupakan pernyataan keliru dan mengarah fitnah, karena sembako kita bagikan tidak semata-mata gratis tetapi dijual untuk keberlangsungan kampanye kita. Kita jual dengan pasar murah sekali lagi tim hukum menyampaikan apa yang disamaikan Pak Sekjen (PDIP) keliru,” kata dia.
Ia menambahkan sembako yang dijual murah ini bukanlah didapat dari pemerintah tetapi dari patungan. Baik itu partai koalisi maupun dari relawan-relawan.
“Kita jual Rp 3.000, Rp 2.000 untuk transportasi para relawan (dijual total Rp 5.000), isinya minyak kelapa dan tepung,¨ kata dia.
(Red/Mawan/Olivia Rianjani).