
GUNUNGKIDUL || WARTA-JOGJA.COM – Sebagai bentuk melestarikan budaya dan adat tradisi yang sejak dahulu telah dilaksanakan oleh nenek moyang atau nguri-nguri kabudayan, empat (4) Padukuhan di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengelar rasulan (bersih dusun) di balai Padukuhan Brongkol, Senin (12/08/2024).
Terlihat warga 4 Padukuhan (Padukuhan Brongkol, Padukuhan Kenis, Padukuhan Jimatan, Padukuhan Grotan) dan pengujung dari luar wilayah berdatangan nampak antusias hadir tumpah ruah memadati aula balai Padukuhan untuk menyaksikan berbagai kegiatan prosesi rasul.

Ketua Panitia Rasul 4 Padukuhan Dwi Feriyanto (selaku Dukuh Kenis) mengatakan, rasul ini adalah tradisi budaya yang tidak bisa di tinggalkan, terus menerus dilaksanakan oleh warga disini. Adapun prosesi kegiatan rutin tiap tahunnya tidak serta-merta menjadi “kewajiban” perangkat desa maupun dukuh (dusun), melainkan kerjasama antar warga dengan mempercayakan kepanitiaan pelaksana setiap tahunnya oleh 4 Padukuhan yaitu (Padukuhan Brongkol, Padukuhan Kenis, Padukuhan Jimatan dan Padukuhan Grotan), hal ini sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dimana mayoritas masyarakat Purwodadi bertani telah di beri kesehatan dan panen yang melimpah. Tradisi disini menjadi kearifan lokal daerah dengan kandungan unsur lainnya.
Rangkaian rasul atau bersih dusun ini terlaksana mulai hari Jum’at malam, (10/08/2024) sampai hari Senin malam (12/08/2024) dengan dimeriah berbagai acara pentas seni dan budaya selama 3 malam 2 hari dengan rangakaian acara pengajian, Turnamen Sepak Bola, Turnamen Bola Volley, Pentas Ketoprak.
Acara sakral kenduri (genduri) yang digelar di Balai Padukuhan Brongkol, pukul 09.00 WIB, disini masyarakat memanjatkan do’a bersama sebagai wujud rasa syukur atas panen yang sudah dilaksanakan dengan dihadiri Dinas Kabudayan Kabupaten Gunungkidul, Pemerintah Kapanewon Tepus, Forkompinkap, Lurah Purwodadi beserta jajaran pamong Kalurahan Purwodadi, Bamuskal, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, Dewan Budaya Purwodadi, tokoh masyarakat 4 Padukuhan beserta masyarakat setempat.
Siang harinya pukul 13:00 WIB, untuk mengkreasikan nilai-nilai pendidikan dalam budaya luhur rasulan melalui kombinasi era saat ini dengan tetap menjaga budaya setempat, seperti halnya mengadakan pentas seni ada Jathilan Turonggo Mudho, menampilkan Gauri Maheswari, Raga Gumelar, dengan wiraswara Lintas Asmara, Mudi pw dan puncak acara pada malam hari ini Senin (12/08/2024) ada pagelaran Wayang kulit semalam suntuk dengan Dalang Ki Hening Sudarsana, dengan lakon Sesaji Raja Suya.
Acara rasulan berjalan dengan lancar berkat dukungan dari masyarakat 4 Padukuhan, dukungan dari Pemerintah Kalurahan Purwodadi, muda mudi Karang Taruna 4 Padukuhan dan jajaran panitia beserta tokoh masyarakat.
“Saya mewakili Panitia penyelenggara 4 Padukuhan mengucapakan terimakasih kepada jajaran Pemerintah Kalurahan Purwodadi, Pemerintah Kapanewon Tepus, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, segenap seluruh masyarakat, Karang Taruna 4 Padukuhan, dan Pemangku wilayah Padukuhan 4 (Dukuh), tokoh masyarakat atas support, kerjasamanya dan terutama segenap panitia yang tidak pernah lelah ikut serta menyukseskan acara rasulan ini,” jelasnya.
Harapan kedepanya dengn adanya moment rasul ini semoga pihak Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul bisa merekam dan memperhatikan bahwa masyarakat 4 Padukuhan masih konsisten, melestarikan nguri-uri tradisi dari nenek moyang sampai regenerasi berikutnya serta semoga warga 4 Padukuhan ayom ayem toto titi tentrem, hasil panen bisa melimpah dan diberikan kelancaran dalam hal apapun.
“Seperti dalam tema rasulan kali ini yaitu Sengkut Gumregut Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe (Mengerjakan sesuatu dengan semangat bersama, giat bekerja tanpa pamrih mengharap imbalan), guyup rukun ayom ayem toto titi tentrem,” tutup Dwi.
Inisiator atau pemrakarsa kegiatan rasul Endro Cahyono (Sekertaris Panitia) mengatakan acara ini bisa berjalan lancar berkat kekompakan pemangku wilayah Padukuhan (4 Dukuh) beserta masyarakat secara keseluruhan serta pelaksana teknis dari panitia.
“Seperti tajuk dalam acara rasul yaitu Sengkut Gumregut Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe, itu menjadi cermin dan motivasi tersendiri bagi masyarakat 4 Padukuhan, sehingga acara berjalan dengan lancar tanpa halangan suatu apapun,” tandasnya.
Terpantau awak media warta-jogja.com dipenghujung acara pentas pagelaran Wayang kulit semalam suntuk terliat meriah, aula balai Padukuhan Brongkol nampak dipadati penonton dan disebrang balai nampak pedagang terlihat laris oleh pembeli.
(Red/Mawan – Fotografer/Andrey Warco)