WARTA-JOGJA.COM | YOGYAKARTA-Dilandasi rasa cinta tanah air sekaligus keprihatinan terhadap kondisi masyarakat banyak yang semakin terhimpit berbagai masalah dalam hampir semua sisi kehidupannya, komunitas Milenial Berbudaya didukung AB Ningrat menginisiasi kegiatan Happening Art Kentongan Siyaga Rakyat di titik 0 KM Yogyakarta. Kegiatan ini didediksikan sebagai sarana penyalur aspirasi atas kesumpekan hidup yang dihadapi rakyat bawah.
Kentongan adalah simbul bunyi perjuangan rakyat. Bunyi kebangkitan. Bunyi perubahan. Dan bunyi keadilan. Ketika lembaga negara yang ditugasi menyerap dan memperjuangkan kepentingan publik tidak menjalankan fungsi semesatinya, kebebasan rakyat menyampaikan aspirasi dibatasi dan bahkan dikriminalisasi, maka bunyi yang akan tampil. Segala pesan mengalir melalui bunyi. Kata dibungkam, bunyi melawan.
Musuh terbesar rakyat saat ini adalah dominasi hampir mutlak Oligarki pada semua aspek kehidupan. Produk hukum dan penegakan hukum tidak lagi bertumpu pada keadilan dan kebermanfaatan publik, perekonomian dikuasai pemodal kuat dari hulu sampai hilir, hingga rakyat menjerit dan tidak berdaya menyaksikan harga-harga kebutuhan pokok, biaya pendidikan dan kesehatan makin mahal dan tidak terjangkau.
Rakyat bawah juga tidak atau kurang merasakan hadirnya negara ditengah berbagai kesulitan hidup pada keseharian mereka. Keterbatasan pengetahuan akan ketentuan perundang-undangan, keterbatasan kemampuan manajemen usaha, keterbatasan permodalan membuat rakyat klas bawah yang berusaha di sector non formal tertatih-tatih bahkan mengalami kebangkrutan yang berdampak mengancam ekonomi keluarga.
Demkiianlah kegiatan happening art ini semoga dapat menjadi saluran ekspresi kegundahan rakyat bawah akan kondisi kekuasaan negara yang tidak berpihak pada mereka, sehingga mereka merindukan perubahan. Meski diinisiasi dari lapisan rakyat kecil, Kentongan Siyaga Rakyat ini semoga dapat menjadi pengingat pemegang kekuasaan untuk kembali kepada cita-cita para pendiri bangsa. Marilah kita dorong terbentuknya Indonesia yang meindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, Indonesia yang menciptakan kesejahteraan umum, Indonesia yang mencerdaskan kehidupan bangsa serta Indonesia yang aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.
(Red/Sigit Sugito).