
GUNUNGKIDUL || WARTA-JOGJA.COM – Sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul mengalami krisis air bersih, pasca itu Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dinilai belum mampu melakukan kontribusi air bersih dipuncak musim kemarau saat ini.
Mengenai keprihatinan yang nampak dialami sebagian masyarakat Gunungkidul Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul melakukan tindakan, apakah itu ?.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, pengajuan tambahan air bersih ini dilakukan, dikarenakan stok air semakin menipis, serta sebagai upaya antisipasi apabila kemarau masih terjadi hingga Oktober mendatang.
“Kami ajukan sebagai persiapan agar stok air tetap mencukupi. Untuk jumlah yang akan dianggarkan masih proses perhitungan, karena memang ini untuk persiapan droping pada Oktober,” tutur Purwono.
Purwono menyebutkan, saat ini stok air bersih dari BPBD hanya tersisa 424 tangki dari 1000 tangki, yang disediakan untuk menghadapi musim kemarau tahun ini. Diataranya sebanyak 576 liter air sudah disalurkan ke delapan Kapanewon, yaitu Kapanewon Girisubo, Panggang, Rongkop, Saptosari, Tepus, Karangmojo, Nglipar, dan Ponjong.
“Sehingga sekitar 60 persen anggaran air bersih sudah tersedot,” jelasnya.
Menurut hasil monitoring stok air bersih dari sekian kapanewon juga dilaporkan sudah menipis. Diantara dari 13 kapanewon yang memiliki anggaran air bersih, 2 diantaranya sudah habis yakni Kapanewon Semanu dan Ponjong.
“Sebanyak 13 kapanewon yang berpotensi mengalami kekeringan memiliki anggaran air bersih sendiri, itu totalnya sekitar 2.741 liter. Kemarin, dilaporkan Semanu dan Ponjong sudah habis. Sehingga, sekarang permintaan air bersih dari dua Kapanewon ini dicover seluruhnya dari BPBD,” pungkas Purwono.
Ditempat terpisah warga Padukuhan Grotan, Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Suryanto mengeluhkan air yang mengalir dari PDAM Tirta Handayani untuk kawasan Padukuhan Brongkol mengalami kemacetan, air tidak mengalir. Mau pesan air tengki dari sumber Mendolo (Purwodadi) harus pesan dan antrinya panjang.
“Sudah hampir 2 minggu ini air PDAM disini tidak berfungsi, sehingga kita ingin mengonsumsi air bersih untuk minum dan memasak sangat kesulitan mendapatkan air. Bagi instansi terkait mohon segara menangani keluhan ini, ” paparnya.
(Red/Mawan)