Yogyakarta,(warta-jogja.com) – Panggung politik menganggap kaum muda adalah bocah ingusan yang merupakan sekumpulan apolitis,apatis,kelompok muda-mudi hanya sebagai objek politik semata.Menepis opini miring tersebut Barisan Pemuda Gibran (Baper) beraksi menggelar diskusi disalah satu Caffe Yogyakarta.

Diskusi ini menjadi dasar bagi Barisan Pemuda Gibran (Baper) sekaligus diskusi refleksi awal tahun untuk mengubah stigma buruk tersebut.Sikap optimis semakin menggeliat ketika para pemuda didalam diskusi merujuk data yang dilansir dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) 52 persen pemilih Pilpres 2024 didominasi oleh kalangan pemuda.

Ramma Tombuku selaku Koordinator Pusat (Korpus) DPP Baper didepan awak media menegaskan,tanpa generasi muda makna politik hanya suatu ajang pemilihan politik semata.Supaya Demokrasi bisa inklusif,kaum muda harus proaktif berdaya sebagai pemangku suatu kepentingan,sebagai pemecah di komunitas mereka.

Silahkan Baca  Tak Ingin Wakil Wali Kota Hanya Jadi ‘Ban Serep’ Forum Tokoh Kampung Dukung Fokki Maju Pilkada Kota Yogyakarta

“Pemuda Baper harus mempersiapkan diri menuju Indonesia Emas 2045.Jadikan 2024 menjadi momentum special.Maka teman-teman Mahasiswa harus paham politik dan terjun langsung terlibat aktif,” tegas Ramma,Selasa (02/01/2023).

Dijelaskan lebih lanjut oleh Ramma,Baper adalah sebuah organisasi besar relawan Cawapres Gibran Rakabumi Raka dengan Capres Prabowo Subianto merupakan tokoh panutan mewakili anak muda.

“Mas Gibran merupakan figur teladan ,track recordnya baik bisa dibuktikan.Jadi opini miring mengenai pemuda dan Mas Gibran kita diskusikan hari ini dan menuju last minute Pemilu 2024 Baper optimis memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran,” imbuhnya.

(Red/Olivia Rianjani/Editor Mawan).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *