
YOGYAKARTA || WARTA-JOGJA.COM – Lazismu beserta jajaran pendidikan Dasar Menengah (Dasmen) Pimpinan Cabang Menengah (PCA) Kemantren Mantrijeron Kota Yogyakarta sukses menyelenggarakan acara memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2024 bertemakan “Dengan Peduli Lingkungan, Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dan dikemas melalui dua acara yakni fashion show serta mendongeng bersama yang dipimpin oleh Kak Dani. Acara berlangsung di Gedung ‘Aisyiyah Harnas Suryodiningratan Kota Yogyakarta, Sabtu (10/8/2024).
Ketua panitia acara, Yati mengatakan acara tersebut diikuti sekitar 350 anak yang terdiri dari 6 TK 3 Kelompok Bermain (KB) Aisyiyah se-Kemantren Mantrijeron. Menurutnya, ini merupakan bagian amal usaha dari Dasmen Mantrijeron.
Dijelaskan Yati, tujuan acara tersebut tak lain lagi adalah untuk memupuk bakat anak di Hari Anak Nasional ini. Meski sebenarnya HAN sudah lewat yaitu pada tanggal 23 Juli lalu.
“Karena pas Hari Anak Nasional kemarin kan bertepatan di hari masuk sekolah jadi acaranya penuh dan para guru menyepakati bersama diselenggarakan hari ini,” kata Yati kepada wartawan usai acara, Sabtu (10/8/2024).
Sementara itu Ketua Paud Dasmen PCA Kemantren Mantrijeron, Indah Yuliwati Sri Kusdahayu menjelaskan ia bersama panitia lain menyisipkan tentang lingkungan karena ingin mengedukasi anak-anak tentang bagaimana mengelola sampah dengan baik yang bernilai jual tinggi.
“Dipilihnya tema tentang lingkungan ya karena kan sekarang di Jogja lagi darurat sampah, maka kita berusaha mengenalkan kepada anak-anak tentang kondisi itu dengan harapan anak-anak bisa menjaga lingkungan sejak dini dengan cara meminimalisir sampah dan memanfaatkan sampah,” kata Indah.
“Jadi biar anak-anak tahu kalau sampah itu tidak selalu kotor, bisa gunakan sebagai bahan kerajinan seperti ini,” lanjutnya.
Indah menambahkan, perayaan kolaborasi HAN kali ini merupakan tahun yang pertama.
“Kalau perayaan seperti ini dicabang merupakan tahun yang pertama, karena kemarin-kemarin itu diselenggarakan dilembaga masing-masing (sekolah),” ujar Indah.
Mewakili para orang tua yang mendampingi anak-anaknya tampil diacara tersebut, warga asal Suryowijayan Kota Yogyakarta yakni Maya mengapresiasi para panitia yang telah me menyediakan ruang untuk anak-anak menyalurkan bakatnya.
Menurut Maya, acara ini bisa melatih mental anak lebih percaya diri dan semakin kreatif. Terbukti, sang putrinya tersebut diakuinya sangat antuasias mengikuti acara terutama disesi fashion show.
“Alhamdulillah sangat senang sekali ya, terutama anak saya dari awal memang sangat antusias mengikuti acara ini, karena dia ini bersemangat jadi saya sebagai ibu yang mengantarkannya pun ikut semangat dan bangga banget anak saya bisa tampil diacara seperti ini,” kata Maya.
“Kebetulan kalau anak saya sendiri sudah seringkali ikut ya, jadi dia benar-benar senang gitu. Mungkin bisa lebih dari 5 ikut event kayak gini ya sekitar 3-6 kalinya,” sambung Maya.
Terkait pembuatan kostum fashion show untuk putrinya tersebut, Maya mengaku dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu selama dua hari.
“Anak saya kebetulan mintanya yang tas kresek bekas sama bungkus mie instan. Saya buatnya dicicil, yang pertama bentuk bunganya dulu pakai bungkus mie instan itu baru tas kresekmya digunting-gunting lalu tempel pakai lem tembak supaya enggak lepas. Ya paling satu baju itu dua hari selesai buatnya. Yang lama ngumpulin bahannya,” terangnya.
Oleh karena itu kedepan, ia berharap para panitia setiap tahunnya membuat acara serupa.
“Sekali lagi acara ini sangat bagus ya, kita bisa kasih contoh ke anak-anak kalau sampah tidak langsung kita buang malah sampah bisa dibuat baju yang seperti ini lho. Anak-anak kan jadi ikut membantu dengan kreativitasnya sendiri. Oh tas kresek bisa jadi baju toh bun, bungkus mie instan bisa dibuat hiasan bunga (aksesoris bajunya),” katanya
“Ini artinya yang terpenting bisa ngajari anak-anak agar mereka tidak buang sampah sembarangan ,” pungkasnya.
(Red/Olivia Rianjani – Editor/Mawan)