
YOGYAKARTA || WARTA-JOGJA.COM – Setelah mengunjungi kampung wisata Anggur Tompeyan Kota Yogyakarta, giliran kampung jambu air yang berada di Kampung Gemblakan Atas, Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta telah dikunjungi langsung oleh Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta, Sugeng Purwanto belum lama ini.
Diketahui, kampung ini sejak 2018 memang dikenal sebagai Kampung Jambu, karena sebagian besar warga di kampung tersebut menanam jambu di depan rumahnya.
Bahkan, untuk saat ini tercatat sebanyak 250 pohon jambu dengan 18 varietas jambu air.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto pun mengapresiasi terhadap kreativitas warganya tersebut. Menurutnya, pohon jambu air selain berfungsi sebagai penghasil berbagai olahan makanan juga mampu sebagai penghasil oksigen.
“Artinya, ini menang bernilai ekonomis tinggi apalagi dikonsep dengan pengembangan agrowisata sehingga bisa memberikan nilai lebih bagi warga,” kata Sugeng disela-sela kegiatan panen jambu belum lama ini.
Lanjut Sugeng berharap, wilayah lain di Kota Yogyakarta meniru kreativitas warga Gemblakan tersebut.
“Ini bisa menjadi role model dan harapannya juga terus dipromosikan kepada wisatawan agar semakin dikenal terhadap potensi warga Kota Yogyakarta ini,” ujar Sugeng
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kota Yogyakarta berkesempatan memanen jambu-jambu itu.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Jambu, Kampung Jambu Gemblakan Atas, Maryadi menyampaikan, selain memanen jambu, warga juga menyulap jambu-jambu ini menjadi 18 produk turunan baik berbentuk makanan atau minuman.
“Produk turunan ini seperti kurma rasa jambu, madu jambu, nugget jambu, dodol jambu, sambal jambu, sirup jambu, dan masih banyak lagi,” bebernya.
Berbagai produk jambu ini mereka pasarkan kebeberapa toko oleh-oleh dan hotel yang berada di wilayah Danurejan.
“Karena semua produk kami sudah bersertifikat halal, bahkan produk yang terbaru juga sudah bersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Ini semua sudah memiliki izin edar Produk Industri Rumah Tangga (PIRT),” ujarnya.
Salah satu warga kampung tersebut, Ari mengaku cocok dengan menanam jambu. Menurutnya menanam jambu tidak memerlukan waktu lama hingga sampai berbuah.
“Sekitar usia 2,5 – 3 tahun, buah jambu sudah siap untuk dipetik. Bahkan setahun bisa berbuah hingga 2 kali musim. Setiap musimnya bisa sampai empat bulan”, tandasnya.
(Red/Olivia Rianjani – Redaktur/Mawan)