
YOGYAKARTA || WARTA-JOGJA.COM – Kedua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Sleman akhirnya menyelesaikan pencoblosan serentak Pilkada 2024 dimasing-masing TPS kediamannya.
Di TPS kediaman Kustini Sri Purnomo yakni TPS 021, Kelurahan Tridadi, Sleman. Ia bersama rombongan keluarga (suami, anak dan menantu) tiba pukul 10.06 WIB.
“Terima kasih untuk hari ini, saya bersama suami dan anak-anak dan menantu sudah mencoblos di TPS ini. Dan ini demokrasi agar kita memilih calon pemimpin bersama-sama. Semoga dalam pilihan ini Sleman bisa aman dan sentosa,” kata paslon nomor urut 1 Kabupaten Sleman kepada wartawan usai memcoblos.
Rencana awal, Kustini bersama rombongan tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Namun, karena ada terkendala, ia sedikit terlambat menuju lokasi.
“Rencananya jam 09.00 sudah disini, tapi karena yang kecil punya bayi dan bayinya nangis jadi kita nunggu. Mohon maaf ya,” ucap Kustini.
Sebelum tiba di TPS, ia mengaku sempat berdoa agar dimudahkan kelancaran mengikuti pesta demokrasi tersebut.
“Tadi malam dan mau berangkat doa,” ujarnya.
Setelah mencoblos, ia langsung pulang ke kediamannya untuk memantau hasil Pilkada ini.
“Kita menunggu hasilnya, tunggu dirumah istirahat untuk menunggu pilihannya masyarakat Kabupaten Sleman,” katanya.
Lanjut Kustini berharap, siapapun nanti yang terpilih, ia meminta agar masyarakat tetap mendukung hasilnya.
“Harapan kami di Sleman, walaupun saya ini sebagai calon bupati ya tapi saya juga bupati, maka kita harus jaga keamanan bersama-sama. Keamanan terjaga oleh bupati, kapolresta,supaya nanti apapun hasilnya calon keduanya harus melindungi,” imbuhnya.
Kendati begitu, Kustini optimis pihaknya dapat memenangkan hasil Pilkada 2024 ini.
“Kami optimis (menang), tidak ada (target suara) yang penting menang. Jika menang akan ada 25 program kami yang kita sudah masukkan di KPU, jadi ya priorita programnya ada 25 ini (semuanya bergerak),” pungkas Kustini.
Sementara itu, Ketua KPPS TPS 021, Solichun mengungkapkan untuk jumlah Daftar Pemiloh Tetap (DPT) di TPS paslon nomor urut 1 itu mencoblos sebanyak 588 yang terdiri dari semua kalangan (heterogen).
“Di TPS 021 ini ada 591 DPT tetapi yang meninggal 3, jadi sekarang ada 588. Dan sampai sekarang tidak ada yang pindah pemilih,” katanya disela-sela pemungutan suara dilokasi. Ia juga mengaku tidak ada aduan surat suara yang rusak.
“Kita mulai jam 07.00 WIB seperti yang ada dijuknis. Dan pelaksanaan pemungutan suara disini Alhamdulillah berjalan dengan normal (tidak ada kendala apapun baik saksi maupun panwas insyallah sudah sama-sama menyaksikan),” terangnya.
“Dan termasuk untuk surat suara ada 606 sementara ini belum ada temuan yang rusak,” sambungnya.
Lanjut Solichun menuturkan, teruntuk lansia, TPS tersebut melakukan jemput bola.
“Ada lansia yang kita datangi (jemput bola) karena beliau tidak bisa jalan meski kondisi masih sehat tapi untuk berjalan masih sulit. Tapi kebanyakan yang masuk kesini itu yang cuma didampingi kemudian diantarkan ke bilik suara dan mereka mencoblos sendiri,” jelasnya.
Terpisah, paslon bupati nomor urut dua, Harda Kiswaya kembali menekankan agar masyarakat benar-benar menegakkan demokrasi sebaik-baiknya.
Ditemani para simpatisan dan istri serta anaknya, Harda Kiswaya tiba dilokasi TPS 010 wilayah Sidoagung, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman sekitar pukul 11.01 WIB.
“Berkaitan dengan Pilkada baik selaku warga negara maupun sebagai paslon ya saya harap bisa berjalan dengan aturan yang ada, kita hormati aturan yang ada saya berharap masyarakat betul-betul bisa menyadari bahwasannya demokrasi harus ditegakkan,” kata Harda saat ditemui usai mencoblos.
Sebagai salah satu peserta Pilkada, Harda mengaku siap menerima hasilnya. Namun, dirinya yakin memenangkan hati masyarakat Sleman.
“Jadi demokrasi adalah sebuah kompetisi. Sebagai paslon harus siap apapun yang terjadi tapi kami dengan segala persiapan dan yang kami lakukan di lapangan mudah-mudahan agenda yang mengenalkan kami sebagai paslon bisa dipahami oleh masyarakat, sehingga kita yakin menang,” ujar Harda.
Sama seperti paslon nomor urut satu, ia juga mengaku sempat berdoa sebelum tiba di TPS.
“Tentu persiapan untuk nyoblos tadi ya kita biasa selaku umat ya kita berdoa agar dimudahkan dalam melaksanakan kegiatan ini. Setelah menyoblos ini, ya nunggu hasilnya,” ucapnya.
Harda tidak menargetkan jumlah suara.
“Insyallah target kami menang, berapa persentasenya yang penting menang dan kami menang tanpa memberikan sakit kepada pasangan yang kalah,” ujar Harda.
Saat dirinya diamanahkan menjabat sebagai Bupati Sleman untuk 5 tahun kedepan. Hal pertama yang akan dilakukan adalah melakukan evaluasi program pada pemerintahan kabupaten sebelumnya, kemudian dari evaluasi itu, akan diselaraskan dengan visi-misinya.
“Tentunya untuk awal, kamj akan melakukan evaluasi program yang ada sebelumnya, kemudian dari evaluasi kita sesuaikan dengan visi-misi kami sehingga betul-betul di lapangan bisa smooth bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Dalam menyelaraskan visi-misi programnya, ia akan melakukan koordinasi sekaligus melibatkan berbagai pihak, termasuk awak media.
“Tentu akan kami segera koordinasi dan kolaborasi dengan semua pihak termasuk wartawan besok akan saya libatkan untuk melibatkan dalam melaksanakan program pembangunan yang lebih baik. Tanpa wartawan kita juga kuwalahan bagaimana menginformasikan program kami kepada masyarakat luas,” imbuh Harda.
Dalam kesempatan tersebut, Harda menuturkan tidak ada lagi pelanggaran selama prosesi Pilkada, termasuk polemik politik uang.
Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini Bawaslu Sleman telah menetapkan adanya dugaan politik uang disalah satu wilayah.
“Lebih baiknya semuanya harus bisa saling menghormati dan menghargai sehingga dengan adanya politik uang misalnya dan sebagainya (karena ini kemarin terjadi ya) mudah-mudahan kedepan tidak ada lagi. Dan masyarakat juga sudah sadar bahwasannya itu akan mencederai perjuangan demokrasi kita,” tuturnya.
“Intinya untuk hasilnya apapun kita terima dengan rasa syukur, saya tidak ingin ada yang tidak diinginkan. Bagaimana Sleman harus lebih baik dengan melibatkan semua lini masyarakat. Yang mendukung dan tidak mendukung harus sama-sama kita rangkul. Walaupun ini penuh perjuangan tapi saya yakin bisa,” pungkas Harda.
(Red/Olivia Rianjani – Redaktur/Mawan)