
SLEMAN, DIY || WARTA-JOGJA.COM – Setelah pembangunan dimulai sejak tahun 2022, akhirnya Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP Dr Sardjito, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah selesai dan baru saja diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) , Rabu (28/08/2024).
Dalam peresmiannya tersebut, kepala negara NKRI itu didampingi oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Keduanya kompak mengenakan kemeja berwarna putih.
Selain itu, terlihat pejabat lain yang turut mendampinginya seperti Menkes Budi Gunadi Sadikin dan pejabat rumah sakit beserta pejabat daerah lainnya.
Jokowi pun melontarkan pujian yang menyebut bahwa gedung fasilitas kesehatan itu yang dinilai cukup modern.
“Ini Gedung baru buat pelayanan ibu dan anak yang menjadi bagian dari RS Sardjito. Tadi saya masuk fasilitasnya sangat bagus sekali sangat modern mirip hotel karena digital semuanya. Sehingga ini saya harap bisa melayani anak-anak kita,” kata Jokowi kepada wartawan usai acara peresmian, Rabu (28/08/2024).
Lanjut Jokowi berharap, dengan diawalinya fasilitas modern terhadap layanan kesehatan ibu dan anak di RS Sardjito ini, bisa menjadi pemicu di wilayah lainnya.
“Dan kita tahu selama dua tahun belakangan ini, Menteri Kesehatan telah mengirim fasilitas baik RSUD di Provinsi/Kabupaten/Kota yang mana fasilitasnya juga modern ssperti CT Scannya, hologram semuanya bagus. Artinya, kalau fasilitas rumah sakit di Indonesia ditingkatkan seperti itu, saya kira tidak hanya stunting atau kematian ibu dan anak bisa kita kurangi semuanya,” pungkas Jokowi.
Untuk diketahui, pembangunan gedung delapan lantai ini menghabiskan anggaran Rp 267 miliar dan Rp 240 miliar untuk alat, plus persiapan SDM Rp 50 miliar.
RSUP Dr Sardjito ini menjadi salah satu dari enam RS vertikal yang diusulkan Kementerian Kesehatan untuk memperoleh Pinjaman Luar Negeri (PLN) dari The Islamic Development Bank (IsDB). Pembangunan gedung pelayanan ini merupakan bagian dari proyek “The Strengthening of National Referral Hospitals and Vertical Technical Units” dengan anggaran senilai Rp 500 miliar.
(Red/Olivia Rianjani – Redaktur/Mawan)