
SLEMAN, DIY || WARTA-JOGJA.COM – Sebuah keberanian emak-emak patut diacungi jempol pasalnya melakukan orasi menolak peredaran minuman beralkohol (miras) di Dusun Candi Dukuh, Kalurahan Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta, Rabu (17/08/2024).
Orasi yang berlanjut penggerebekan dilakukan oleh emak-emak berdasarkan inisiatif sendiri dikarenaka ada salah satu tempat diduga menjual minuman alkohol oplosan secara terang terangan di Dusun Candi Dukuh.
Kehadiran mereka saat ini merupakan luapan amarah yang sudah tidak terbendung lagi. Mereka sangat mengawatirkan dengan munculnya miras bisa merusak mental generasi muda di Dusun tersebut.
Menurut informasi dari warga sekitar sudah jauh hari memantau monitoring adanya peredaran miras oplosan ternyata betul dilokasi tersebut diduga menjual minuman dengan terang terangan.
“Kita sudah melakukan pengamanan pengrebekan minuman miras dan oplosan oleh ibu -ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) RT 01,02, RW 03 di Dusun Candi Dukuh, Kalurahan Sardonoharjo, Ngaglik,” ungkapnya .
Terkait maraknya outlet – outlet penjualan miras, warga Dusun Candi Dukuh sudah membuat pernyataan sikap dalam paya mengendalikan peredaran miras di wilayah Kapanewon Ngaglik.
Dilansir dari harianrakyat, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dukuh Candi, Marwoto, Bhabin Kamtibmas Polsek Ngaglik, Bhabinsa Koramil Ngaglik, perwakilan warga dan Ibu – ibu PKK berjumlah kurang lebih 40 orang.
Adapun pernyataan sikap dari warga Candi Dukuh adalah; Menolak penjualan kios miras milik saudara Tiyon yang mengontrak di rumah Ibu Poniyem dengan Alamat RT 01, RW 03 Dukuh Sardonoharjo Ngaglik. Akhir Bulan Juli harus pindah dari Dusun Candi Dukuh. Selama menunggu akhir bulan Juli tidak boleh jualan.
Dari hasil kesepakatan antara dari segenap ibu PKK yang dipimpin ibu Dukuh, pemilik rumah kontrakan dan yang mengontrak dan disaksikan Kepala Dukuh, Ketua Rt 01, Mariyan dan ketua Rt 02, Isdiyanto bahwa Poniyem selaku pemilik rumah tidak akan memperpanjang kontrakan kepada Tiyon.
“Penyewa kios tidak berjualan lagi dan di akhir bulan Juli siap pindah dari Dusun Candi Dukuh,”pungkas salah satu warga yang enggan disebutkan namanya,” pungkasnya.
(Redaksi)