GIRISUBO-GUNUNGKIDUL || WARTA-JOGJA.COM – Kamis Wage (02/05/2024) Masyarakat Kalurahan Jepitu,Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul menggelar acara sedekah laut (Nyadran Ngalangi ) di Pantai Wediombo.

Acara tersebut merupakan perwujudan rasa syukur masyarakat Jepitu kepada Allah SWT atas hasil panen pertanian dan tangkapan ikan oleh para nelayan yang berlimpah dengan menggelar upacara sedekah laut menggunakan perahu membawa sesaji berupa tumpeng,ingkung dengan aneka macam makanan yang dibungkus dengan daun kelapa.

Acara diselenggarakan setiap satu tahun sekali setiap hari Kamis wage di Pantai Wediombo pukul 10.00 WIB dengan dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Forkompinkap Girisubo, Panewu ,Kapolsek ,Danramil, Pamong Kalurahan Jepitu,Babinsa,Babinkamtibmas, Pokdarwis, Seniman Seniwati ,masyarakat Kalurahan Jepitu.

Silahkan Baca  Ombudsman DIY Memberikan Piagam Penghargaan Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan 2023 Kepada Pemkab Gunungkidul 

Sebelum melakukan acara labuhan berlayar di tengah laut terlebih dahulu diadakan upacara genduri dipandu langsung juru kunci dengan susunan acara pembukaan oleh pemengku adat,Ikrar genduri,kembul bujuno (makan bersama) dan diakhiri dengan labuhan dengan mengenakan perahu ke tengah laut dan sebagai acara hiburan dihadirkan pentas senin reog yang dilaksanakan dibelakang gedung Posko SAR Pantai Wediombo.

Dalam acara upacara adat Lurah Kalurahan Jepitu Sudarta menyampaikan sedekah laut (Nyadran Ngalangi) merupakan bentuk rasa puji syukur masyarakat kepada Allah SWT atas panen raya dan takanpan ikan para nelayan yang berlimpah disetiap tahunnya.

“Agenda Nyadran Ngalangi kami adakan setiap satu tahun sekali sebagai wujud syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki panen raya yang diberikan kepada masyarakat.Harapan kedepan tradisi budaya lokal yang turun temurun terus bisa dilestarikan sampai regenerasi berikutnya,” paparnya.

Silahkan Baca  DAM BRIBIN II SEMANU MENGALAMI KERUSAKAN DENGAN PERBAIKAN MENELAN BIAYA 45 MILIAR

Dijelaskan lebih lanjut pada umumnya di sini prosesi adat Ngalangi itu dimulai saat para nelayan menangkap ikan dengan menggunakan alat tradisional dengan cara dikalang-kalangi atau dikepung.

“Istilah dikalang-kalang inilah yang menjadi sebutan Ngalangi,hasil tangkapan ikan inilah yang menjadi syarat utama sebagai sesaji. Hasil tangkapan itu akan dibakar dan digunakan untuk sesaji ritual sedekah laut,”imbuhnya.

Terpantau media warta-jogja.com acara berlangsung lancar ribuan masyarakat Kalurahan Jepitu nampak tumpah ruah memadati tepian pantai dengan mengenakan pakaian adat jawa.(Red/Mawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *