
GUNUNGKIDUL, DIY || WARTA-JOGJA.COM – Euforia PORDA DIY XVII 2025 yang berlangsung di Gunungkidul, ternyata justru menjadi keprihatinan bagi kalangan jurnalis/wartawan Gunungkidul itu sendiri, setelah tahu bahwa awak media yang bisa meliput kegiatan tersebut hanya dibatasi sekitar 30 orang oleh pihak Kominfo Gunungkidul. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan, ada apa dengan Kominfo Gunungkidul?.
Ketua Dewan Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online Indonesia (DPD IWO Indonesia) Kabupaten Gunungkidul, Wajiyo sangat menyayangkan bahwa peliputan kegiatan PORDA DIY XVII 2025 yang berlangsung di Gunungkidul, terkusus dalam acara pembukaan yang berlangsung hari Selasa 9 September 2025 malam.
“Hal ini sangat disayangkan beberapa awak media bahkan dari beberapa Asosiasi wartawan yang ada di Gunungkidul tidak dilibatkan alias tidak mendapat undangan peliputan,” ucapnya.
Ketua DPD IWO Indonesia Gunungkidul, mengungkapkan, informasi yang kita dapat berawal dari aplikasi WhatsApp, karena jurnalis Gunungkidul yang tergabung asosiasi memiliki grup WhatsApp ramai membahas adanya pembatasan peliputan acara PORDA XVII 2025 yang berlangsung di Gunungkidul, akan tetapi jurnalis Gunungkidul sendiri tidak diikutsertakan dalam event bergengsi yang berlangsung di rumah sendiri.
Hal ini menunjukkan bahwa Kominfo Gunungkidul tidak memberikan azas keadilan terhadap jurnalis Gunungkidul. Padahal kami selaku wartawan yang tergabung di grup Kominfo setiap hari menaikan berita kegiatan Pemkab Gunungkidul .
“Seharusnya Kepala Dinas Kominfo Gunungkidul bisa membagi dari masing masing Asosiasi wartawan yang ada di Gunungkidul untuk dilibatkan dalam peliputan PORDA XVII tersebut,” terang Wajiyo.
Mungkin bagi pihak Kominfo dengan jumlah 30 jurnalis peliputan kegiatan PORDA sudah dianggap cukup, maka kita para jurnalis, kususnya yang tergabung di IWO Indonesia tidak perlu hadir dan meliput. Karena kita dipandang sebelah mata, sudah bebrapa kali pihak Kominfo membeda bedakan antara jurnalis yang ada di beberapa Asosiasi dengan IWO Indonesia, kita tidak kaget dengan hal ini.
Beberapa awak media seperti dari warta-jogja.com, Warta Jawa Tengah, Media Fakta9, Sorotmedia, Inanews.id, Gugat, Gunungkidul Tv, dan lain sebagainya, kemudian mencari info bertatap muka dengan Ketua Panitia Porda DIY XVII di Gunungkidul, Agus Mantara, kenapa ada pembatasan jumlah awak media yang meliputi kegiatan olah raga di Gunungkidul?
Agus Mantara menjawab,” Tidak ada pembatasan, saya selaku ketua panitia PORDA DIY XVII di Gunungkidul memberikan ruang bagi teman teman pers untuk mengikuti dan meliput kegiatan PORDA XVII DIY dengan menunjukkan kartu pers kepihak panitia yang berada dilapangan,” kata Agus Mantara pada awak media.
Agus Mantara menjelaskan bahwa kegiatan peliputan merupakan kewenangan Kepala Dinas Kominfo Gunungkidul. Akan tetapi dirinya membuka untuk sebanyak banyaknya media guna peliputan kegiatan PORDA DIY XVII 2025 di Gunungkidul.

🔴 PIMPRED & REDAKTUR: MAWAN