
GUNUNGKIDUL, DIY || WARTA-JOGJA.COM – Upacara adat dalam rangka memperingati puncak acara hari jadi Kalurahan Petir yang ke-184 nampak meriah berlangsung dengan khidmat berkat peran serta warga masyarakat dari berbagai elemen. Mereka sangat antusias ikut meramaikan acara tersebut dengan mengenakan pakaian adat berlangsung di di halaman pendopo Kalurahan Petir, Rongkop, Gunungkidul, D.I.Yoguakarta pada hari Sabtu 19 Juli 2025 sekira jam 13:00WIB.
Acara puncak hari jadi Kalurahan Petir yang ke-184 yang berlangsung diawali dengan upacara adat, dilanjutkan kirap tumpeng, kenduri dan makan bersama warga masyarakat. Bertindak sebagai pembina upacara adalah Lurah Kalurahan Petir, Sarju,S.I.P.
Warga masyarakat dari dari 13 Padukuhan se-Kalurahan Petir nampak rapi melakukan kirab dengan membawa tumpeng berjalan beriringan yang diiring oleh bergodo Guntur Rumekso dari Balai Padukuhan Petir A menuju halaman Balai Kalurahan.
Setelah selesai upacara dilangsungkan penyerahan tumpeng secara simbolis dari masyarakat yang diwakili Tomi Wibawa, S.Sos kepada Lurah Kakurahan Petir, Sarju, S.I.P untuk diserahkan pada Juru Kunci desa Ki Noto Sukamto.
Selanjutnya seluruh tumpeng dibawa masuk ke dalam balai untuk di ikrarkan dalam kenduri yang dipimpin oleh Ki Noto Sukamto. Semua peserta upacara termasuk tamu undangan dari tim monitoring Kalurahan Budaya, CB Supriyanto, Panewu Kapanewon Rongkop atau yang mewakili, seluruh pamong Kalurahan, Ketua Bamuskal dan jajaran, pendamping budaya Kapanewon Rongkop, Widodo, Tokoh adat, mahasiswa KKN dari USD dan sejumlah undangan lainya.
Selaku pembina upacara, Lurah Kalurahan Petir, Sarju, S.I.P, atas nama Pemerintah Kalurahan Petir, mengucapkan banyak terimakasih kepada semua lembaga dan masyarakat serta donatur yang sudah membantu dana untuk kegiatan hari jadi Kalurahan Petir yang ke-184 tahun 2025 pada hari ini.
“Atas semua pengorbananya semoga membawa manfaat bagi warga masyarakat Kalurahan Petir. Kami berharap masyarakat bisa guyub rukun Nyawiji Mbangun Desa.” ucap Lurah dalam sambutannya.
Sementara itu tim monitoring Kalurahan Budaya dari Dinas Kundho Kabudayan Propinsi DIY, CB Supriyanto dalam sambutanya menyampaikan ucapan selamat hari jadi yang ke-184.
Ia mengapresiasi kalau soal gelar budaya dalam hari jadi, Kalurahan Petir pokoknya tidak ada tandinganya, puji CB Supriyanto.
“Kalurahan Petir sangatlah komplek dari beragam tradisi budaya, kesenian di sini sangat beragam,” ungkapnya.
CB Supriyanta memberikan masukan, kedepannya dengan adanya mementum seperti ini kami minta untuk dibacakan sejarah berdirinya Petir.
“Dalam kesempatan ini kami minta maaf pada masyarakat Kalurahan Petir, karena untuk tahun ini, belum bisa ditetapkan sebagai Kalurahan Mandiri Budaya. Mudah mudahan tahun depan giliran Petir benar benar bisa meraih gelar Kalurahan Budaya, kami mohon do’anya pada semua warga masyarakat.” pungkas CB Supriyanto.
Sebelum acara puncak yang terlaksana pada hari ini, pada malam sebelumnya salah satu panitia Hari Jadi Kalurahan Petir Tomi Wibawa, S.Sos membacakan sejarah dimulai berdirinya Pemerintahan Kalurahan Petir.
Sejak disusunya oleh tim pada tahun 2018, menerangkan bahwa Kalurahan Petir berdiri pada tahun 1841, hari Senin Pahing wuku marakih, tanggal 19 Juli, pertama kali dipimpin oleh seorang bekel bernama Taruno Setiko. Lurah kedua Taruno lesono menjabat selama 35 tahun. Lurah ketiga bernama Wono Setiko berkuasa selama 30 tahun. Lurah keempat Ki Sukiman atau Karto Taruno yang menjabat selama 25 tahun. Sedang Lurah kelima adalah Ki Citro Diharjo berkuasa paling lama yaitu 43 tahun,
lurah Citro Diharjo inilah yang merintis berdirinya Balai Kalurahan ditempat Balai Kalurahan saat ini meskipun mengalami beberapa kali pembangunan. Sedangkan lurah pengganti Ki Citrodiharjo adalah Samsiran dari Padukuhan Ngurak urak yang hanya berkuasa selama 10 tahun dan Lurah pengganti Samsiran adalah Iswandi yang menjabat selama 14 tahun. Dari Lurah Iswandi ini, perkembangan pembangunan dari dusun kesusun baik i sfrastrumtur jalan maupun sarana pendidikan dan olah raga melengkapi kebutuhan masyarakat. Setelah empat belas tahun berkuasa lalu di gantikan oleh Sarju, S.I.P dari tahun 2014 hingga sekarang.
Kemajuan dibidang pembangunan fisik, ekonomi dan bidang lain serta sarana prasana lain mengalami peningkatan yang lebih baik.Bahkan banyak prestasi yang didapatkan, hingga meraih gelar sebagai desa/Kalurahan budaya, desa wisata, dan insklusi. Jabatan Lurah Sarju akan berakhir pada bulan Desember 2027.
Sebagai acara penutupan hari jadi Kalurahan Petir ke-184, panitia menggelar pentas seni yang diikuti oleh 13 Padukuhan dengan menampilkan berbagai kesenian tradisional dan dimeriahkan pula oleh mahasiswa KKN USD Jogjakarta. disela sela acara pentas seni, juga diserahkan hadiah berbagai perlombaan baik dari anak anak PAUD, TK, SD hingga masyarakat umum.
Dengan mengucap Alhamdulillah hirobbil’alamiin oleh ketua panitia hari jadi Kalurahan Petir, Alip Sudarmaji, acara dinyatakan ditutup.

Redaktur Mawan