
🌐 YOGYAKARTA || WARTA-JOGJA.COM – Ratusan massa dari Perkumpulan Penambang Progo Sejahtera (PPPS) menggelar aksi di depan Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) DIY, Rabu 15 Oktober 2025. Aksi diwarnai dengan menata puluhan truk penambang berjajar disepanjang Jalan Solo Km 6, Sleman, ini menyebabkan sepanjang jalan tersebut mengalami kemacetan. Massa mulai berdatangan ke lokasi sekitar pukul 10.00 WIB didominasi pria dan beberapa wanita serta anak – anak.
Adapun dalam aksinya itu, mereka menuntut kejelasan proses perizinan tambang rakyat yang dinilai berlarut-larut dan menolak keputusan pemberian rekomendasi teknis (rekomtek) yang melarang penggunaan alat bantu kerja dalam Izin Pertambangan Rakyat (IPR).
Para penambang menyebut kebijakan tersebut tidak manusiawi dan tidak masuk akal, sebab aktivitas tambang manual dengan cangkul dan sekop dianggap sudah tidak layak lagi dilakukan di medan sungai yang berat. Selain itu, massa menilai penggunaan Keputusan Dirjen Pengairan Nomor 176/KPTS/A/1987 sebagai dasar pemberian rekomtek tidak sesuai dengan praktik perundangan yang berlaku di Indonesia.
“Kami hanya ingin bekerja dengan legal dan tidak melanggar hukum. Tapi kalau izin kami terus dipersulit, anak-anak kami makan apa? Sudah tiga bulan izin tidak ada kabar,” ujar salah satu orator aksi dengan nada emosional.
Massa juga menyerukan agar pemerintah mempermudah proses perizinan pertambangan rakyat, sebagaimana semangat kebijakan pemerintah pusat di bawah Presiden Prabowo yang disebut ingin mempermudah usaha rakyat kecil, termasuk tambang rakyat.
“Kami ini penambang rakyat, bukan perusahaan besar. Kalau kapitalis boleh pakai alat berat, kenapa kami rakyat kecil dilarang pakai alat bantu sederhana?”, teriak salah satu penambang lain dari atas truk.
Suasana sempat memanas ketika sejumlah truk milik penambang memblokir halaman kantor BBWSSO DIY dan akses jalan di depannya. Namun ketegangan mereda setelah negosiasi bersama Satlantas yang sedang bertugas tersebut, sehingga akses jalan kembali dibuka.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWSSO DIY, RR. Vicky Aryanti, menerima perwakilan penambang dan menyampaikan bahwa seluruh aspirasi telah diterima untuk diteruskan ke pimpinan.
“Kami menghargai aspirasi Bapak-Ibu semua. Semua tuntutan sudah kami terima dan akan kami sampaikan ke Kepala Balai. Hari Jumat ini kami akan rapat internal dan membawa hasilnya ke Jakarta untuk dibahas di tingkat pusat,” ujar Vicky di hadapan massa.
Meski telah ditemui, massa masih bertahan di lokasi dan menunggu kedatangan Kepala Balai BBWSSO DIY untuk memberikan jawaban langsung atas tuntutan mereka. Hingga sore hari ini, aksi masih berlangsung dengan pengawasan aparat kepolisian.

🔴 PIMPRED & REDAKTUR: MAWAN