
🌏 YOGYAKARTA || WARTA-JOGJA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-269 Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar Car Free Day (CFD) selama 24 jam di kawasan Malioboro. Selain itu, Pemkot juga menegaskan upaya penertiban terhadap pengamen liar yang kerap beroperasi di kawasan tersebut.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyampaikan bahwa saat ini hanya terdapat lima titik resmi tempat pengamen tampil, dan total pengamen yang telah terdaftar serta dikurasi mencapai 116 orang. Ia menegaskan tidak akan ada penambahan titik atau jumlah pengamen baru.
“Ya lima titik sudah cukup lah, tujuh titik sampai yang kanan, sudah 100 orang lebih yakni 116 orang. Ini sudah banyak,” ujar Hasto kepada wartawan saat ditemui di sela CFD di Malioboro sore ini.
Menurutnya, para pengamen tersebut sudah melalui proses kurasi suara agar kualitas penampilan di Malioboro tetap terjaga. Hasto juga menekankan bahwa tidak diperbolehkan ada pengamen keliling.
“Tidak boleh, kan ini sudah dimoratorium. 116 orang itu stop. Kalau mau masuk Malioboro harus dikurasi dulu suaranya masuk apa enggak. Pengamen di Malioboro ya itu harus bagus memang. Kalau enggak bagus ya dilatih dulu. Tapi sudah kita moratorium, 116 menurut saya sudah banyak lah,” tegasnya.
Selain itu, Pemkot juga memberikan sanksi tegas bagi para pengamen ilegal yang masih nekat beroperasi di luar titik yang ditentukan. Mereka akan ditertibkan dan dapat dikenai tindak pidana ringan (tipiring).
“Ya tangkap. Kan di sini ada yang jaga kan. Ditangkap dan ditertibkan. Bisa tipiring. Tapi ya diberitahu juga ‘ini tidak ada pengamen di sini, kamu pengamen dari mana’. Kalau ada pengamen baru ya mungkin bisa ikut diedukasi,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa jenis pengamen seperti penyanyi dan pemain angklung telah difasilitasi dalam satu titik tertentu agar tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan pengunjung Malioboro.
“Selain nyanyi biasa, juga ada angklung sudah kita akomodir, jadi satu titik,” pungkasnya.

🔴 PIMPRED & REDAKTUR: MAWAN