Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (foto Olivia Rianjani)
WARTA-JOGJA.COM, YOGYAKARTA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menanggapi kondisi Jembatan Kewek yang mengalami kerusakan. Menurutnya, perbaikan jembatan tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah kota.
Hal ini disampaikan Sultan saat ditemui usai acara Sarasehan Nasional Obligasi Daerah sebagai Alternatif Sumber Pembiayaan Daerah dan Instrumen Investasi Publik, yang berlangsung di Hotel Sahid Raya Yogyakarta, pada Senin 24 November 2025.
“Yang penting itu kan wewenangnya di kota. Nanti kita lihat, apakah perlu partisipasi. Apakah kita memerlukan jembatan baru atau yang lama diperbaiki, diperkuat, saya belum tahu. Tunggu dulu, tunggu dulu dari kota,” ujar Sultan saat ditemui awak media usai acara.
Mengenai usia jembatan yang sudah lebih dari 100 tahun, Sri Sultan mengaku tidak mengetahui secara pasti.
“Ora ngerti (Enggak tahu), ya kalau 100 kan saya belum lahir,” ucapnya sambil tersenyum.
Meski demikian, Sultan menegaskan, proses perbaikan sebaiknya dimulai dengan koordinasi bersama Wali Kota Yogyakarta.
“Kalau mau tahu prosesnya ya ketemu Pak Wali. Saya enggak mau ikut campur di awal,” katanya.
Menanggapi kemungkinan keterlibatan Kementerian Pekerjaan Umum dalam perbaikan jembatan tersebut, beliau menegaskan bahwa hal itu kembali pada kebijakan kota.
“Itu wewenang yang bikin kota. Kita tunggu, belum tentu. Jadi jangan mendahului, kota punya wewenang, biar kota menyelesaikan dulu,” pungkas Ngarsa Dalem.
Sebagaimana diketahui, kondisi Jembatan Kewek yang berada di kawasan Kleringan, Danurejan, Kota Yogyakarta, saat ini dinyatakan berada dalam status kritis. Kondisi kritis inibdipicu oleh faktor usia konstruksi yang sudah sangat tua yakni lebih dari 100 tahun.
Oleh karena itu, Pemkot Yogyakarta tengah bersiap mengambil langkah pengamanan, termasuk melarang kendaraan berat seperti bus dan truk melintas di jembatan yang melintang di atas Sungai Code tersebut.
Hal ini disampaikan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengungkapkan pihaknya telah merencanakan perbaikan jangka panjang.
“DED-nya sudah selesai. Tahun depan kami kuatkan bawahnya dulu supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan. Talud dan tanggul bawahnya akan kami kuatkan sambil bersih-bersih, karena di situ kan juga kotor,” kata Hasto, dilansir Senin (24/11/2025).
Selain itu, Pemkot Yogyakarta mengajukan dukungan anggaran baik Pemda DIY maupun pemerintah pusat untuk memperbaiki jembatan itu. Dimana, berdasarkan estimasi awal, kebutuhan anggaran perbaikan diperkirakan mencapai Rp12 miliar.

🔶️ PIMPRED & REDAKTUR: MAWAN

