
GUNUNGKIDUL, DIY || WARTA-JOGJA.COM – Dalam upaya meningkatkan profesionalitas, kompetensi serta komitmen seorang jurnalis atau wartawan dalam melakukan peliputan di lapangan untuk mensajikan berita, para jurnalis media online yang tergabung dalam kepengurusan DPD Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Gunungkidul, mengikuti pelatihan jurnalistik.
Pelatihan jurnalistik berlangsung selama dua (2) hari, dari hari Selasa (11/02/2025) sampai hari Rabu (12/02/2025). Acara diselenggarakan oleh DPW IWO Indonesia DIY, bersama narasumber praktisi dan trainer Yulius Riyantoko, juga diikuti oleh para wartawan yang tergabung di IWOI dari masing – masing Kabupaten se-DIY.
ketua DPD IWO Indonesia, Gunungkidul, Wajiyo, mewajibkan bagi semua pengurus DPD IWO Indonesia Gunungkidul untuk mengikuti program diklat jurnalistik yang diadakan oleh DPW IWOI DIY.
“Perlunya mengikuti program diklat disini tak lain untuk menambah ilmu di bidang jurnalistik, memahami kaidah – kaidah penulisan yang baik dan benar, juga untuk memotivasi bagi anggota agar mampu mengembangkan diri secara luas,” terang Wajiyo.
Selain itu seorang jurnalis harus mempunyai sikap dan perilaku yang mencerminkan kualitas, kompetensi, dan komitmen dalam menjalankan profesinya,
“Profesionalitas merupakan kunci segalanya dari sosok jurnalis juga mencakup cara berpakaian, berinteraksi, dan bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan,” ujarnya.
Yulius Riyantoko yang merupakan praktisi juga trainer, selama dua (2) hari menyampaikan beberapa pelatihan jurnalistik, termasuk di dalamnya membedah teori penulisan berita yang baik dan benar.
Menurutnya, penulisan merupakan kumpulan dari akumulasi tindak lanjut dari melakukan Interview atau wawancara ketika bertemu dengan narasumber untuk mendapatkan informasi sacara lisan dengan valid (sesuai fakta),
“Interview merupakan teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti jurnalistik, penelitian, konseling, dan dunia kerja ketika melakukan investigasi,” paparnya.
Investigasi, penulisan berita rilis, artikel dan yang lainya, tidak luput dari materi dasar yang harus dikuasai oleh seorang jurnalis agar berita yang disajikan menjadi menarik buat para pembaca,
“Yaitu harus memperhatikan lima (5) komponen dasar dalam penulisan berita, yakni 5W + 1H, What, Who, Where, When, Why dan How,” jelas Yulius.
Yulius Riyantoko juga memberikan motivasi kepada peserta diklat untuk terus menguasai tehnik peliputan dan cara menggali berita pada narasumber yang tadinya sulit diajak bicara, sehingga mudah dikorek informasinya.
“Dengan kata lain, bagaimana seorang jurnalis bisa menguasai semua tehnik mencari dan mengolah sebuah berita menjadi informasi yang menarik bagi pembaca. Mari diperhatikan dan teruslah belajar,” imbuhnya.
Seorang peserta muda bernama Azis Nugroho yang juga ikut dalam kepengurusan DPD IWO Indonesia Gunungkidul, ketika ditanya kesan dan pesanya oleh awak media mengatakan, selama mengikuti pelatihan jurnalistik dua hari, sangat membantu dalam membuat berita, selain itu, hal ini merupakan pengalaman baru dan untuk yang pertama kalinya. Dia berharap agar kedepan masih ada kesempatan pelatihan jurnalistik lanjutan untuk lebih memperdalam lagi.
Pelatihan jurnalistik berjalan dengan lancar, ditutup langsung oleh ketua DPW IWOI, Anton Nurcahyono. Ia berharap agar mentor Yulius Riyantoko agar berkenan terus memberikan bimbingan dan memberikan pembekalan, pemahaman tentang jurnalistik kepada teman-teman jurnalis yang tergabung di IWOI,
“Saya mengucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada mentor pelatih, pembina Bapak Yulius Riyantoko sudah memberikan ilmunya kepada saudara kami para wartawan yang tergabung di IWOI, semoga kedepan ilmu yang diberikan akan memberikan manfaat, memiliki produk jurnalistik yang lebih baik dan profesional. Dan kepada semua jajaran pengurus baik DPW maupun DPD untuk mempersiapkan segala sesuatunya menjelang verifikasi dari dewan pers,” ucap Antono.
(Red/ Wajiyo/ Mawan )