
WARTA-JOGJA.COM || GUNUNGKIDUL – Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul saat ini baru gencar – gencarnya melakukan dokumentasi atas potensi yang dimiliki baik di bidang pariwisata maupun di bidang kesenian dan budaya. Sudah terbukti belum lama ini Kalurahan Purwodadi mendapatkan Surat Keputusan (SK) penyadang gelar Kalurahan wisata dari Dinas pariwisata. Tidak cukup disitu saja pada hari ini pengurus Rumah Produksi Hari H Picture mendapatkan SK dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (08/03/2025).
Novianto Eko. P, SE selaku penggiat budaya (budayawan) dan pengurus Rumah Produksi Film Hari H Picture di Kalurahan Purwodadi menyampaikan, ia mengucapkan ucapan terima kasih kepada Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Gunungkidul, Chairul Agus Mantara, S.IP, MM., yang telah memberikan Surat Keputusan (SK) sebagai bentuk Legal formal kegiatan kami di bidang seni budaya khususnya susunan fotografi untuk pembuatan film dokumenter serta dokumentasi yang lain.
“Tujuan kegiatan ini merupakan menghimpun Sumber Daya Manusia (SDM) dari generasi milenial (muda-mudi) di sekitar kami di bidang Visual (video) dan audio yang di mana mereka mempunyai kapasitas itu sesuai pendidikan yang ditempuhnya,” jelas Novi, Sabtu (08/03/2025).
Kemudian kita akan melakukan kegiatan (trobosan) membuat dokumentasi berupa video, kita akan melakukan shooting film pendek dengan tema kebudayaan edukasi.
Hari H Picture mempunyai kantor sekretariat di Padukuhan Cepogo, Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, yang beranggotakan para pemuda yang berada di sekitar kami,
“Kegiatan kami akan mengemas seni budaya dan tradisi akan kita angkat menjadi sebuah film pendek, kedepannya akan menjadi penyemangat, predikat serta pemberdayaan bagi generasi muda untuk bisa bermotivasi membuat trobosan inovasi, adikarya yang memberikan manfaat, faidah dan profit bagi pelaku itu sendiri,” ujarnya.
Dijelaskan lebih lanjut Novianto Eko. P, SE juga mengatakan, secara khusus hal ini merupakan sebagai bentuk upaya untuk melengkapi kasanah Kebudayaan yang ada di Kalurahan Purwodadi,
“Jadi kegiatan ini juga bagian dari upaya melengkapi seperti portofolio yang sudah kita lengkapi, termasuk juga saÿa sudah membuat buku ‘Dumadining Desa Purwodadi ‘ ini bagian dari pendukung, utamanya lagi bisa membantu pemerintah Kalurahan dalam memajukan predikat rintisan desa budaya,” terangnya.
Kami sangat optimis predikat itu akan bisa kita raih perlunya kerja sama yang baik antara pelaku budaya bersama pemerintah,
“Terlebih, kita sangat menanti kehadiran Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Gunungkidul untuk memberikan motivasi, bimbingan, arahan dan petunjuknya supaya predikat desa rintisan budaya bisa kita raih, secara universal bisa membangun Kalurahan Purwodadi itu sendiri bersama masyarakat, ” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Endro Cahyono, A. Md selaku penggiat dan pengakses budaya di Kalurahan Purwodadi, di depan awak media menyatakan, ide gagasan adanya Rumah Produksi Film Hari H Picture berawal dari keinginan para pemuda, kemudian kita melakukan diskusi, koordinasi untuk membahas ini bagaimana caranya mendapatkan SK dari Kundha Kabudayan Kabupaten Gunungkidul,

“Dari hasil koordinasi bersama para pemuda akhirnya kita mendapatkan kesepakatan untuk membuat proposal yang ditunjukkan kepada Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Gunungkidul. Dari sinilah kita berproses, Alhamdulillah pada hari Jum’at kemarin (07/03/2025) SK tersebut bisa turun, itu berarti Kepala Dinas Kebudayaan Bapak Agus Mantara, S.IP, MM., merespon dengan baik atau welcome. Hal ini merupakan anugerah bagi kita semua,” jelas Endro.
Maka dengan adanya SK Rumah Produksi Film Hari H Picture ini dirinya berharap mudah-mudahan menjadi titik awal atau start Kalurahan Purwodadi menjadi Kalurahan rintisan budaya,
“Saya bersama para pemuda, dengan Mas Novi terus berupaya semaksimal mungkin kedepanya kita bisa action melakukan pembuatan film dokumenter itu akan menjadi bukti bahwa Kalurahan Purwodadi memang kaya dengan potensinya dari kearifan lokal, kesenian dan budayanya. Kalau tidak start dari sekarang mau kapan lagi, selain itu perlunya golong gilik, sumbangsih pemikiran dan tindakan untuk meraih itu,” tutupnya.
