WARTA-JOGJA.COM|| YOGYAKARTA – Ratusan buruh gendong mendapat pelayanan kesehatan gratis di Kompleks Pasar Beringharjo Yogyakarta, Sabtu 8 Maret 2025. Para buruh gendong tersebut diperiksa oleh para ahli kesehatan terkait dan dokter umum.
Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2025 bertajuk “Perempuan Berdaya, Indonesia Raya”. Serta memantau kesehatan para buruh agar tetap terjaga selama bulan Ramadan 1446 H.
Pemeriksaan kesehatan gratis kali ini kedatangan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esty Wijayanti beserta rombongannya yang disambut hangat Wakil Walikota Yogyakarta Wawan Harmawan dan jajaran Pemkot Yogyakarta lainnya.
Dihadapan para buruh gendong tersebut, Esty memberikan semangat kepada mereka. Ia mengucapkan terima kasih kepada buruh gendong yang mayoritas diusia senja tersebut atas dedikasinya masih semangat beraktivitas di bulan Ramadan ini.
“Ibu-ibu adalah perempuan kuat dan hebat, terima kasih sudah memberikan kami kaum perempuan termasuk saya untuk bisa menjadi perempuan kuat dan hebat,” ucap Esty.

Kemudian, ditemui usai acara, anggota DPR RI Dapil DIY itu menyebut, acara pemeriksaan kesehatan gratis para perempuan buruh gendong sebagai pemantik kepada pemda.
“Ini lingkup kecil saja hanya sebagai pemantik. Tadi saya juga mencoba melihat di basis bawah, di sebuah wilayah yang tadi sudah saya ceritakan. Perempuan-perempuan yang wilayahnya ini sering kebanjiran setiap hujan. Tadi sudah kami diskusikan. dengan Mas Hasto terkait langkah apa yang harus diambil untuk wilayah tersebut? Karena banjirnya tiap hari, Begitu,” jelasnya.
Melihat kondisi mereka yang kebanyakan diusia senja, Esty berkomitmen akan lebih memperhatikan dari banyak sisi utamanya sektor kesehatan.
“Buruh gendong sebagai simbol perempuan yang kuat dan berdaya, tetapi tetap harus diperhatikan dari banyak sisi seperti bagaimana keluarganya, sekolah anak-anaknya, kesehatannya. Dan ternyata tadi ada yang kolesterolnya tinggi. Ini kan ruang-ruang yang memang sepertinya mereka sudah sangat berdaya, sudah sangat kuat. Tetapi, ada sisi yang memang pemerintah tetap harus hadir untuk bisa memberikan yang terbaik bagi mereka,” imbuhnya.
Dengan demikian Esty kembali menekankan pada momentun acara ini, pihaknya berharap menjadi menggugah seluruh stakeholder di pemerintahan untuk bisa lebih peduli kepada kaum perempuan. Menurutnya, perempuan tidak hanya sebagai obyek pembangunan saja namun juga bagaimana kebijakan-kebijakan di Pemda maupun pemeruntah pusat bisa menampakkan keberpihakannya di berbagai sektor.
“Soal pemenuhan hak-haknya bagi kaum perempuan harapannya bisa mandiri secara ekonomi dengan hati yg bahagia dan sehat. Ketika semua pemerintah memberikan ruang kepada perempuan, tentunya hak-hak politik kaum perempuan juga terpenuhi,” katanya.
Jika hak-hak salah satu kelompok rentan tersebut terpenuhi, kemungkinan kecil terjadinya kasus yang menimpa para perempuan, termasuk kekerasan.
“Supaya kasus KDRT bisa ditekan, kekerasan seksual turun angkanya kalau bisa tidak ada lagi. Kita beruntung karena ini juga menjadi konsen bu Megawati yang mana saya selaku kader PDIP juga dipanggil secara khusus dikediaman beliau untuk membahas bagaimana soal gerakan untuk perempuan termasuk peringatan hari ini,” ujarnya.
Diketahui, total buruh gendong di Pasar Beringharjo saat ini sebanyak 210 orang, namun yang kini aktif sebanyak 197 orang.
Disampaikan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan menyebut bahwa hanya 10 persen warga Kota Yogyakarta yang hadir diacara tersebut.
“Ternyata hanya 10% yang warga kota dari seluruh yang hadir. Nah, saya kira ini tetap tidak boleh menyurutkan langkah kita untuk memperhatikan mereka,” ucap Wawan seusai acara.
Senada dengan Esty, sebagai Walikota Yogyakarta pihaknya berkomitmen akan secara konsisten membuat program-program pemberdayaan perempuan.
“Aktivitas mereka kan mengangkat apa yang dibelanjakan oleh masyarakat. Jadi menurut saya inj adalah suatu fenomena bahwa perempuan potensi ekonominya apa-apa bisa melakukan itu sendiri. Jadi, memang kesetaraan gender harus kita perhatikan. Bisa kita perhatikan seperti ini ya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga, para buruh gendong menerima bantuan sembako yang berisikan minyak, kopi, gula pasir, hingga jajanan-jajanan lainnya.
Salah satu buruh gendong yang sudah berkelana puluhan tahun, Pajiyem (69) mengaku senang atas bantuan pemeriksaan kesehatan gratis serta pemberian sembako itu.
“Senang sekali. Ini sembakonya ada roti, minyak, gula, teh, beras, tepung,” ucap Pajiyem.
RED/ OLIVIA RIANJANI
REDAKTUR/ MAWAN