
WARTA-JOGJA.COM || GUNUNGKIDUL – Dalam sepekan lapangan Pampang menjadi sorotan publik baik masyarakat maupun media tekait tanah lapangan yang seharusnya bisa digunakan untuk aktivitas warga seperti olahraga sepak bola dan sholat Idul Fitri (sholat ied) secara berjama’ah, namun di tahun 2025 mereka mengeluh tidak bisa sholat di lapangan.
Dengan adanya keluhan tersebut akhirnya warga mengungkapkan protes dengan memasang spanduk dan banner, sebagian bertuliskan, ‘HALLO… PAK LURAH, TASEH SEHAT ??? IKI LAPANGANE KEPIYE ???’ juga bertuliskan ‘NASIB… NASIB… HAMPIR 3 BULAN LAPANGANKU TERLANTAR, OPO WARGO ISEH KURANG SABAR ?????’
Mengetahui hal itu Lurah Saiful Kohar di depan awak media igtv supaya diketahui publik melalui unggahan Video Youtube menjelaskan, menindaklanjuti terkait lapangan Pampang, pertama dirinya sudah melaksanakan rapat Musyawarah Desa (Musdes) Kalurahan Pampang tahun 2024,
“Hasil dari Musdes Pemerintah Kalurahan Pampang memprioritaskan sudah memberikan anggaran untuk rehab lapangan sepak bola,” terangnya.
Yang kedua setelah melakukan Musdes kita buatkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang tertulis gunanya untuk rehab lapangan sepak bola, kemudian kita tampilkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan (APBKal). Setelah dimunculkan harus dianggarkan.
“Mengingat pada awal tahun itu anggaran tersebut belum bisa maksimal sehingga pada akhir tahun pada bulan November dari Pemkal Pampang dapat tambahan kinerja sehingga dilaksanakan rehab lapangan sepak bola,” jelas Saiful.
Tonton : Full Video: Penjelasan Lurah Pampang Terkait Protes Warga#igtv #viralvideo #news #beritaterkini. Update YouTube like, subscribe dan komen di link:@igtv https://youtu.be/acU9k87_Tyc?si=FGmyMYs0flU3S4xR
Selanjutnya kita mengadakan musyawarah menghadirkan Bamuskal, tokoh masyarakat serta dari pemerintah Kalurahan menyepakati untuk melakukan rehab lapangan sepak bola dengan anggaran 123 juta,
“Akan tetapi hal ini rehab itu belum sempurna karena anggaran terbatas, sehingga kegiatan rehab dilakukan pengurukan atau meratakan ketinggian lapangan dulunya masih jeglang jeglong (tidak merata) kita lakukan pengurukan ditimbun dengan keprus, tanah merah, harapannya nanti bisa rata dahulu,” ujarnya.
Jadi penganggaran tahun 2024 cuma digunakan untuk meratakan lapangan di luar itu untuk membuat saluran drainasse, pengadaan rumput memang memerlukan anggaran yang cukup besar.
“Dari anggaran segitu untuk meratakan saja, Alhamdulillah nanti mudah-mudahan bisa terlaksana. Maka dengan adanya kehadiran pewarta dari igtv bisa berimbang dalam menayangkan berita karena paska ini situasi kurang kondusif, ” kata Lurah Saiful Kohar.
Dengan adanya hal ini ia menyampaikan kepada masyarakat Kalurahan Pampang tetap jaga keamanan dan ketentraman sehingga terjalin komunikasi yang aktif terhadap kami selaku Pemerintah Kalurahan Pampang terbuka,
“Siapapun boleh menghadap Pak Lurah tanpa kecuali ataupun itu. Maka dengan ini kami berupaya untuk meratakan lapangan dan anggaran dikeluarkan sebatas hanya untuk pengerukan dan penimbunan saja, untuk selebihnya belum bisa,” tegasnya.
Mengenai pemasangan banner-banner di lapangan kami selaku Pemerintah Kalurahan Pampang sangat menyayangkan karena apabila warga kita ingin membangun seharusnya komunikasi langsung dengan Pak Lurah, artinya, Kalurahan tidak menutup pintu untuk berkomunikasi tentang hal pembangunan rehab lapangan sepak bola.
” Kita juga tidak mengetahui siapa yang memasang bener, maka keberanian itu harus kita tunjukkan kalau ingin membangun Kalurahan Pampang. Yang jelas dengan adanya spanduk ataupun banner itu justru akan memicu orang yang tadinya tidak tahu jadi tahu, artinya, prosesnya tidak semudah yang dibayangkan,” jelasnya.
Untuk persiapan Idul Fitri kami pihak dari Pemerintah Kalurahan Pampang mohon maaf yang sebesarnya baik Lurah maupun dari perangkat kami karena pada tahun 2025 belum bisa menyediakan tempat untuk sholat Idul Fitri yang biasanya dilakukan di lapangan ini.
“Kita sudah mempunyai alternatif bahwa tadi malam sudah melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat baik dari Pamong Kelurahan, Bamuskal, LPMKL, Karang Taruna, tokoh agama kita kumpulkan untuk mencari solusi. Alhamdulillah ada kesepakatan sholat Idul Fitri di Masjid Al Fajar di komplek balai Kalurahan Pampang, ” tutupnya.
