
GUNUNGKIDUL, DIY || WARTA-JOGJA.COM – Sebagai langkah awal untuk menyambut program Swasembada Ketahanan Pangan Nasional yang diinisiasi oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, Panewu Kapanewon Tepus, Subiyantoro S.IP, bersama Pemerintah Kalurahan Purwodadi beserta, Bamuskal, Badan Usaha Milik Kalurahan (Bumkal Raharjo Purwodadi) meninjau potensi telaga Sureng Purwodadi, Jum’at (14/02/2025).
Telaga Sureng berdiri diatas tanah Sultan Ground (SG) seluas 29000 m berlokasi di Padukuhan Sureng, Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Dibalik pegunungan merupakan Pantai Ngitun yang dikenal oleh para wisatawan dengan keindahan pasir putih dihimpit tebing kars bisa melihat lambaian matahari terbenam (sunset) dan banyak digandrungi pengunjung untuk Ngecamp di Pantai disebut Camping.
Selain itu Telaga Sureng saat ini sudah ditanami jagung yang bersumber bantuan dari tokoh kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat cucu Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, beliau RM. Kukuh Hertriasning (Ndoro Aning). Saat ini jagung yang ditanami oleh Poktan sudah panen raya. Kedepan akan berkelanjutan ditanami jagung juga buah-buahan dan sayuran.
Didepan awak media warta-jogja.com Panewu Subiyantoro S.IP, menyampaikan, kami menyempatkan meninjau telaga Sureng bersama Lurah beserta Pamong Kalurahan Purwodadi, Babinsa dan Bumkal, sebagai langkah awal menindaklanjuti terkait Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) sehubungan dengan program bidang Swasembada Ketahanan Pangan Nasional.
Secara umum yang menjadi referensi adalah sesuai ketetapan Kemendes Nomor 3 Tahun 2025 tentang Panduan Penggunaan Dana Desa Untuk Ketahanan Pangan Dalam Mendukung Swasembada Pangan berdasarkan Peraturan Menteri Desa, dan Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor 2 Tahun 2024 tentang Petunjuk Operasional atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2025.
“Fokus penggunaan dana Kalurahan untuk program Ketahanan Pangan dialokasikan paling rendah sebesar 20% (dua puluh persen) dan melibatkan Badan Usaha Milik Desa, Badan Usaha Milik Desa bersama, atau kelembagaan ekonomi masyarakat di Desa,” jelas Panewu, Jum’at (14/02/2025).
Referensi tersebut menjadi langkah awal, kedepannya sambil menunggu regulasi yang lebih detail,
“Setelah kita meninjau telaga Sureng ternyata sangatlah berpotensi, lahannya sangat luas dekat dengan sumber air, jadi telaga ini merupakan muara bertemunya sumber air yang mengalir transit dilahan ini sehingga terjadi genangan air yang disebut telaga. Maka potensi ini apabila dikelola sangatlah luar biasa, saya lihat sudah ditanami jagung, kedepan bisa ditanami buah-buahan seperti sayuran, melon, semangka. Monggo dimaksimalkan peran Bumkal nantinya,” ujarnya.
Program ini yang mempunyai peran didalamnya adalah Bumkal, perlunya persiapan untuk bisa mengelola secara menajemen dengan melakukan kolaborasi bersama pelaku pertanian (Poktan),
“Sambil berjalan nantinya Bumkal bisa melakukan diskusi dengan Pihak Pemerintah Kalurahan Purwodadi dan kebawah melakukan koordinasi dengan Poktan. Monggo nanti Pak Lurah bisa memberikan pengarahan, melakukan pembinaan supaya Bumkal bisa mengakses program ketahanan pangan kedepannya,” tegasnya.
Selesai melakukan peninjauan Panewu bersama Pemerintah Kalurahan Purwodadi turun ke bawah melihat keindahan Pantai Ngitun sambil melakukan rapat kecil dan sharing session bersama Pamong, Bumkal dan Poktan.
(Red/ Mawan)