
KEBUMEN, JAWA TENGAH || WARTA-JOGJA.COM – Sebagai bentuk kepedulian terhadap isu kesehatan terkini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 138 unit I.B.1 berkolaborasi dengan unit I.B.2 dan I.B.3 menyelenggarakan edukasi kesehatan bertajuk “Skrining sebagai Upaya untuk Menurunkan Prevalensi Stunting dan PTM pada Integrasi Layanan Primer”. Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat, 7 Februari 2025 di Rumah Sosial, Dusun Karangputat, Pekuwon, Adimulyo, Kebumen, Jawa Tengah.
Stunting dan penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi permasalahan kesehatan yang memerlukan perhatian serius. Salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan adalah melalui skrining dalam layanan kesehatan primer. Skrining tidak hanya berperan dalam deteksi dini, tetapi juga sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Penyuluhan ini menghadirkan Yuniar Wardani, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) desa Pekeongan, sebagai pemateri utama. Acara dihadiri oleh 23 kader posyandu dari Dusun Pekeongan, Karangmangu, dan Blater, serta turut hadir juga perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA), kepala desa setempat, dan pihak puskesmas.
Salah satu tantangan utama dalam implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) adalah kurangnya pemahaman kader posyandu terhadap regulasi baru yang diterapkan. Di tiga dusun tersebut, regulasi ILP belum diimplementasikan dengan baik, sehingga menghambat efektivitas layanan kesehatan di tingkat komunitas. Selain itu, belum meratanya penguasaan 25 kemampuan dasar oleh kader posyandu menjadi kendala dalam memastikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
Acara berlangsung interaktif dengan sesi diskusi dan simulasi skrining kesehatan. Para kader posyandu diberikan pemahaman tentang pentingnya deteksi dini stunting dan PTM, serta bagaimana menerapkan regulasi ILP secara efektif dalam pelayanan kesehatan primer.
Yuniar berharap, melalui penyuluhan yang diberikan, para kader mendapatkan pemahaman lebih mengenai pentingnya skrining sebagai langkah awal dalam mencegah dan menanggulangi stunting serta PTM. Dengan skrining yang teratur dan berbasis data, tenaga kesehatan dan kader posyandu dapat melakukan intervensi lebih cepat dan tepat sasaran.
(Red/ Vicky – Redaktur/ Mawan)